Unik dan kreatif, itulah kesan yang terasa begitu melihat rumah Dedy Saryawan (46), warga Dukuh Berdug, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Enggak biasa, karena rumah dibangun menyerupai sepatu boot raksasa dengan dominasi warna cokelat muda.
Rumah yang dibangun pada 2 Februari 2019 lalu ini dibangun di atas tanah sekitar 200 meter, dengan tinggi sepatu 7 meter, lebar 6 meter dan panjang 12 meter. Bangunan tersebut memiliki satu pintu dan empat ventilasi atau jendela, serta terdiri dari dua lantai. Lantai bawah sebagai tempat pertemuan atau ruang tamu, sedangkan lantai atas nantinya berfungsi sebagai tempat peribadatan, atau mushola.
Dedy membangun rumah sepatu karena terinspirasi oleh pengalaman pahitnya setelah ditinggal wafat oleh sang istri pada tahun 2011 silam. Filosofi sepatu ia rasa mampu menggambarkan keluh kesah hatinya.
Seluruh makna dan filosofi rumah sepatu terpampang di dalam tiga spanduk yang membentang di rumah sepatu. Tulisan di spanduk tersebut diantaranya berbunyi mereka saling melengkapi, seiring sejalan, kadang ada yang di depan maka yang di belakang berusaha mengimbangi, yang di depan juga harus mengalah untuk bisa diikuti. Ada juga yang berbunyi, tidak pernah berganti pasangan walau sudah usang dan dimakan usia, sepatu sejalan sampai tua. Filosofi sepasang sepatu ini bisa menjadi contoh kebersamaan dan persaudaraan, karena meski bentuknya tidak sama persis namun serasi.
Ditemui tim IDZ Creator Community pada Sabtu (27/11/2021), bangunan rumah sepatu raksasa belum sepenuhnya selesai, baru sekitar 80 persen yang rampung, bahkan sang pemilik juga belum meresmikan penggunaan rumah sepatu tersebut.
Namun karena sudah banyak warga yang berfoto dan mengunggahnya ke media sosial, rumah sepatu tersebut menjadi viral di beberapa akun Instagram, salah satunya @Boyolali_info yang memiliki 131 ribu pengikut.
Rumah sepatu bisa dengan mudah kamu temui karena berada 200 meter dari pintu tol Kragilan, Boyolali.
