Udara sejuk dan hijaunya daun teh menjadi pemandangan indah di Kebun Teh Gambung, salah satu perkebunan teh tertua di Jawa Barat. Di antara ribuan pohon teh yang ada di perkebunan ini, ada satu pohon teh yang unik.
Berbeda dengan yang lain, pohon teh tumbuh hijau di dalam pot beton. Sekilas, pohon teh ini terlihat seperti bonsai. Bingkai kayu terlihat stabil dalam ukuran mini.
Bukan tanpa alasan pohon teh ini ada di dalam pot. Rupanya, pohon ini ditinggalkan oleh salah satu tokoh paling berpengaruh di industri teh, Rudolph Eduard Kerkhoven. Kerkhoven sering disebut sebagai legenda.
Kerkhoven benar-benar menanam pohon ini pada 1901. Kini pohon berusia 120 tahun ini menjadi milik Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) di Desa Gambung, Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Pohon teh yang ditanam adalah teh yang tersebar luas di Sri Lanka.
Pada awal penanaman, pohon teh tumbuh di sebidang tanah, tapi mulai November 2020 pohon tersebut ditransplantasikan ke dalam pot beton dengan panjang dan lebar sekitar 1 meter.
Meski sudah berusia seabad, tanaman ini tetap tumbuh subur karena selalu dirawat. Selain itu, juga menunjukkan bahwa industri teh Indonesia masih terus berkembang.
Pohon teh ini pernah dilelang, tapi belum ada yang membelinya. Mungkin karena harganya yang mahal.
Baca Juga: 4 Hal Menarik di Kebun Teh Wonosari Malang, Tempat Wisata Sejuk Gak Menguras Kantong
Rudolf Eduard Kerkhoven adalah salah satu legenda teh yang akan dikenang selamanya. Kiprahnya di dunia teh sudah tidak diragukan lagi.
Kerkhoven lahir pada 1848 dan meninggal pada usia 70 tahun. Tempat peristirahatan terakhir legenda tersebut tidak jauh dari Kebun Teh Gambung.
Kerkhoven meninggalkan warisan sekitar 600 hektar perkebunan teh di Gambung. Gambung merupakan salah satu perkebunan teh tertua di Jawa Barat. Hingga saat ini, Gambung memproduksi teh hitam, teh hijau, dan teh putih berkualitas tinggi.
Artikel Menarik Lainnya:
Bertemu Menteri Nadiem, Nono Bocah NTT Juara Matematika Dunia Minta Hal yang Bikin Ketawa
Buah-buahan Tropis di Negara Ini Harganya Bikin Pengen Nangis!
