Sigit Purnomo Adi, seorang seniman lukis asal Sukoharjo, Jawa Tengah berhasil mengubah sampah plastik menjadi lukisan bernilai tinggi. Setiap hari, pria yang juga berprofesi sebagai staf pengajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret membuat lukisan unik tersebut.
Karya Sigit Purnomo kemudian dipamerkan di Galeri Makmur Art Project di samping rumahnya yang berlokasi di Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Biasanya di galerinya banyak dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa setempat untuk belajar mengelola sampah.
Kegemarannya terhadap seni lukis abstrak selalu mengasah otaknya untuk menciptakan ide sekreatif mungkin. Ia juga pernah menggeluti lukisan mosaik dari limbah kertas dan kain yang dituangkan sampah tersebut pada tubuh gitar listrik yang laku di Bali hingga Amerika Serikat.
Sampah plastik ditempelkan pada bidang media lukis dengan menggunakan lem panas agar seluruh permukaan plastik tertempel dengan sempurna. Plastik kemasan mi instan dan makanan ringan disusun menjadi lembaran lebar. Hingga tinta dituangkan ke permukaan plasik.
Metode lain ialah sampah plastik benar-benar sebagai material penyusun warnanya. Cara ini memang lebih sulit karena sama sekali tidak menggunakan tinta sebagai teknik permainan warna. Keaslian warna kemasan plastik dipertahankan, dipadukan dengan warna plastik lainnya hingga menjadi sebuah tema lukisan.
Sigit sudah menggeluti media lukis sampah atau barang bekas sejak 2011. Berangkat dari keprihatinannya akan pengelolaan sampah yang jauh dari kata sempurna. Karya-karya Sigit banyak mendapat perhatian dari seniman lukis asing, khususnya dari Eropa dan Jepang.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.