Kisah Wanita Hidup dengan HIV Selama 18 Tahun, Bersyukur Suami dan Anak Tetap Negatif

- Selasa, 27 Desember 2022 | 18:00 WIB
Ilustrasi wanita penderita HIV (Freepik/rcphotostock)
Ilustrasi wanita penderita HIV (Freepik/rcphotostock)

Kesadaran akan bahaya penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) tak secara langsung membuat pengguna narkoba lewat injeksi menurun. Bahkan pecandu lewat cara ini cukup banyak, sekalipun resiko tertular HIV cukup besar.

Kepada Indozone, salah seorang wanita yang mengidap HIV sejak tahun 2004 berbagai kisah hidupnya. Sari (bukan nama sebenarnya) mengaku tertular HIV dari penggunaan narkoba jarum suntik yang bergantian dengan temannya.

Wanita berusia 41 tahun tersebut mengaku tertular HIV saat masih menjadi pegawai bank swasta di Bandung, Jawa Barat. Setahun setelahnya, ia memilih mengundurkan diri dan fokus menjalani pengobatan.

Meski sulit diterima, Sari tetap berjuang untuk hidupnya yang lebih baik. Ia tak pernah lepas menjalani terapi obat antiretroviral (ARV), bahkan sampai sekarang.

Baca juga: Hati-hati! Rasa Kesemutan yang Tidak Hilang Bisa Jadi Gejala Neuro HIV

Syukurnya berkat usaha tersebut, anaknya lahir dengan kondisi status negatif HIV. Meskipun bukan hal yang mudah merencanakan kehamilan bersama suami yang juga negatif HIV.

"Sejak 2005 saya patuh dan tidak berhenti minum obat ARV bahkan terhambat mengonsumsi ARV pun tidak. Sampai saat ini, pasangan dan anak saya dua-duanya negatif. Kalau kita mengikuti aturan dan pencegahan, hasilnya juga negatif," terangnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022).

Memberanikan Diri Memiliki Anak

Sari sendiri menyebut perjuangannya memiliki sang buah hati sebagai poros yang panjang dan berliku. Wanita itu mengaku menikah di tahun 2007, tetapi butuh waktu kurang lebih 4 tahun hingga akhirnya memiliki kesiapan mental untuk memulai program kehamilan.

"Kami menikah tahun 2007, jadi kami membutuhkan waktu cukup lama untuk memutuskan siap punya anak. Saya mulai program kehamilan di tahun 2009, kemudian di 2010 saya hamil, dan 2011 anak saya lahir dengan status negatif HIV," ungkapnya. 

Baca juga: 1 Desember Hari AIDS Sedunia, Siapa Saja Kelompok Orang yang Berisiko Terkena HIV?

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, eks Menteri Kesehatan dr Nafsiah Mboi, SpA, menjelaskan kasus kehamilan dengan anak negatif HIV bisa terjadi saat viral load yang terdeteksi sedikit akibat rutin minum obat.

''Dia positif terus menikah suaminya negatif, dari tahun 2005 minum ARV dan patuh mempunyai anak. Punya anak pada saat masa subur lepas kondom, ada risiko penularan, tapi Alhamdulillah suaminya tetap negatif, kemudian KB lagi,'' respons Nafsiah Mboi.


 

 

 

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X