Bully Tidak Perlu Dibalas, Begini Cara Menyudahi Perundungan 

- Selasa, 11 Februari 2020 | 19:50 WIB
Ilustrasi perundungan (BBC/Spl)
Ilustrasi perundungan (BBC/Spl)

Kasus perundungan marak terjadi, apalagi di media sosial. Bahkan hasil riset Polling Indonesia bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) selama periode Maret hingga April 2019 menyatakan ada sekira 49 persen netizen pernah mengalami korban perundungan di media sosial. 

Kasus ini diperkirakan terus meningkat jika tidak ada aksi memerangi perundungan siber. Salah satu faktor mengapa kasus perundungan terus meningkat karena masih belum matangnya emosi pengguna sosial. 

 

“Saat ini pengguna internet rata-rata hadir dengan latar belakang pendidikan berbeda. Terkadang ada sebagian dari mereka ada yang paham, siap mental dan sudah membentengi diri terkait cyber bullying,” papar Fernandinus Setu, Kepala Biro Humas, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (11/2/2020). 

Belum matangnya emosional para pengguna media sosial ini membuat kasus perundungan terus bergulir dan tak ada ujungnya. Sebut saja kasus perundungan yang dibalas dengan perundungan juga. Hal seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah.

-
ilustrasi perundungan (Smashmagazine)

 

Kita sebagai pengguna internet Milenial perlu melakukan sosialisasi untuk memastikan orang lain tidak melakukan aksi perundungan. 

 

Bully tidak dibalas dengan bully. Ini yang bikin mata rantai terus bergulir. Sebagai pengguna internet yang bisa kita lakukan adalah lingkari pertemanan sehat,” tambah Adiyat Yori, perwakilan Komunitas Sudah Dong yang bergerak melawan bullying. 

Kemudian, jika melihat korban bullying jangan diam saja. Ikut ambil peran dalam memerangi kasus perundungan. Seperti kita tahu,  korban perundungan sudah pasti dalam kondisi lemah psikologis.

 

“Mereka sebenarnya butuh bantuan. Support si korban untuk bisa speak up. Jangan cuma diam, misalnya Anda melihat ada orang yang di-bully, bantu mereka bicara, melerai dan tidak ikut memperkeruh suasana,” tutup Adiyat. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X