Bosan Jadi Pegawai, Pria Ini Malah Sukses Jadi Petani Muda di Yogya! Kok Bisa?

- Rabu, 8 Juni 2022 | 16:17 WIB
Sukses berbisnis tanaman hidroponik (Istrini Puji Hastuti/IDZ Creators)
Sukses berbisnis tanaman hidroponik (Istrini Puji Hastuti/IDZ Creators)

Nama VG Farm Hydroponic mungkin enggak asing lagi buat warga Yogyakarta, karena dari lahan terbatas ini lahir beraneka tanaman hidroponik yang disuplai ke sejumlah rumah usaha atau rumah tangga. Di Yogyakarta sendiri, ada banyak reseller VG Farm Hydroponic.

Ada tangan kreatif dan ‘tangan dingin’ Venansius Galih di balik kesuksesan VG Farm Hydroponic. Venansius biasa dia disapa, membangun kerajaan bisnis ini 2017 silam. Kala itu dirinya merasa bosan menjadi pegawai sebuah perusahaan obat herbal di Jakarta.

-
Greenhouse milik Vanensius di Yogyakarta (Istrini Puji Hastuti/IDZ Creators)

Venansius saat itu berpikiran daripada memajukan bisnis orang lain mending bikin bisnis sendiri dengan ilmu yang sudah didapat. Ia kemudian mencari ide bisnis apa yang bisa dikembangkan di Yogayakarta, kemudian tercetuslah ide usaha hidroponik.

Namun Venansius enggak sembarangan buka bisnis. Sebelum resign, ia belajar dulu dan mengikuti kursus-kursus di Jakarta, kemudian melihat kebun hidroponik besar di Jakarta, Bogor, dan Lembang. Setelah survey, ia menyusun semua strategi bisnis baru, kemudian membangun kebun hidroponik di Yogyakarta.

-
Menanam lebih dari 16 sayuran segar (Istrini Puji Hastuti/IDZ Creators)

Venansius pede mendirikan VG Farm Hydroponic karena punya background pendidikan S1 yang berhubungan sama  budi daya kultur jaringan tanaman. Ia juga merasa punya passion dan menyukai tanaman.

-
Hasilnya dijual ke sejumlah reseller (Istrini Puji Hastuti/IDZ Creators)

Kepada Tim IDZ Creators, Istrini Puji Hastuti, Venansius mengaku kalau banyak keuntungan yang didapat dari berbisnis hidroponik.

“Keuntungan bertanam hidroponik yang pertama penanamannya terkontrol, dapat memakai greenhouse jadi kalau musim hujan tanaman tidak terkendala dengan hujan. Paling nanti terhambat di intensitas matahari, kemudian pemupukannya terkontrol bisa memberikan pupuk sesuai dengan yang dibutuhkan, tidak berlebihan.” Ujarnya.

Venansius menambahkan kalau sayur yang dihasilkan dari sistem hidroponik lebih bersih karena enggak bersentuhan dengan tanah jadi lebih steril. Petani juga bisa menanam sayur sesuai kebutuhan alias terukur.

-
Tanaman jadi lebih steril (Istrini Puji Hastuti/IDZ Creators)

Di greenhouse-nya, Vanensius memproduksi beberapa sayuran segar selada hijau, selada romaine, selada merah, sawi pakcoy, sawi sendok, sawi hijau biasa, kale, kailan, sawi pagoda, kangkung, bayam, dan lain sebagainya.

Total ia memproduksi 16 jenis sayur. Namun selada hijau yang paling mendominasi karena lebih banyak peminatnya.

-
Dikemas dalam berbagai ukuran (Istrini Puji Hastuti/IDZ Creators)

Namanya bisnis, pasti ada saja kendalanya. Khusus berbisnis hidroponik, kendala terbesarnya adalah penanggulangan hama.

"Karena kebun VG Farm Hydroponic berada di antara sawah, terkadang saat musim hama menyerang greenhouse ini." Ucap Vanensius. 

VG Farm Hydroponic bisa kamu pesan melalui sejumlah reseller yang tersebar di Kota Gudeg, enggak ada minimal order, tapi ada perbedaan harga untuk kemasan 5 kilogram ke atas dan di bawah 5 kilogram.

-
Bertanam di lahan terbatas, bisa! (Istrini Puji Hastuti/IDZ Creators)

VG Farm Hydroponic juga melayani pelanggan rumahan, yang menginginkan paket kemasan 250 gram.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X