Berdayakan Perempuan Penyintas KDRT, PLN Bersama BenihBaik dan BWCC Berikan Pelatihan

- Jumat, 4 November 2022 | 19:29 WIB
PLN, BenihBaik dan WCC Bali memberikan pelatihan kepada para korban KDRT di Bali. (Z Creators/Dada Sabra)
PLN, BenihBaik dan WCC Bali memberikan pelatihan kepada para korban KDRT di Bali. (Z Creators/Dada Sabra)

“Manja banget sih,-saya pernah dikatain seperti itu ketika speak up tentang kasus KDRT yang menimpa saya, padahal, saya sangat terguncang kala itu,” Indah, seorang penyintas kekerasan dalam rumah tangga menyatakan pengalamannya.

Indah mungkin satu dari ribuan, atau bahkan jutaan orang di dunia ini yang mengalami KDRT, dan Indah adalah salah satu yang survive. Di luar sana, masih ada banyak yang ada di dalam lingkaran KDRT, namun tidak pernah memiliki ruang yang aman untuk speak up.

-
Pelatihan untuk para korban KDRT di Bali pagi ini. (Z Creators/Dada Sabra)

KDRT masih jadi salah satu isu terbesar yang harus diatasi di Indonesia. Berdasarkan data Komnas Perempuan tahun 2021, dari 2527 kasus yang dilaporkan, 70%-nya terjadi kepada istri. Faktor hubungan yang tidak seimbang antara suami dan istri dan faktor ekonomi menjadi penyebab utama KDRT. Parahnya, selain menjadi korban KDRT, para korban juga kerap mendapat cibiran dari masyarakat saat speak up. 

-
Para peserta pelatihan KDRT yang dinaungi oleh PLN, BenihBaik dan WCC Bali. (Z Creators/WCC Bali)

Hal ini membuat PLN, bekerja sama dengan BenihBaik dan Bali Women Crisis Center (BWCC) mengadakan program pemberdayaan untuk para korban KDRT pada pagi ini (4/11/22), berlokasi di Kubu Bali WCC, Penatahan, Penebel, Tabanan, Bali. Ada sebanyak 300 perempuan yang hadir, dan mereka diberikan modal, pelatihan keterampilan wirausaha, pelatihan pembuatan dupa, hingga pelatihan paralegal untuk pendampingan korban.

-
Para peserta banyak diberikan keterampilan untuk jadi mandiri. (Z Creators/Dada Sabra)

Pelatihan-pelatihan yang diberikan punya tujuan spesifik untuk melindungi korban, seperti pelatihan keterampilan finansial untuk mengurangi ketimpangan ekonomi rumah tangga hingga pelatihan keterampilan untuk bisa mandiri seperti membuat kerajinan tas. Namun, pelatihan ini juga tak terbatas diberikan kepada korban KDRT, melainkan juga untuk komunitas disabilitas.

-
Hasil kerajinan dari pelatihan yang dibuat peserta. (Z Creators/Dada Sabra)

Pesan yang disampaikan dalam acara ini adalah untuk perempuan agar berani untuk melapor apabila kekerasan menimpanya, atau apabila kita melihat kasus KDRT dialami oleh orang lain dan orang-orang terdekat kita. Mereka mengingatkan untuk bisa speak up dengan bebas, tanpa perlu takut dihakimi karena banyak yang siap membantu dan melindungi. Jadi, kalau kamu adalah salah satu korban, atau orang yang jadi saksi dari kasus KDRT, jangan takut untuk speak up ya!

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Nandina Agisni

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X