INDOZONE.ID - Alan Rooney, seorang pria yang tinggal di Dataran Tinggi Skotlandia tak pernah menyangka akan menjadi seorang muslim. Pria paruh baya berkulit putih itu mantap menjadi mualaf, padahal selama hidupnya tak pernah bertemu seorang muslim.
Rooney mengaku rasa penasarannya muncul saat mendengar suara azan berkumandang di pantai Turki. Kala itu, ia tengah berlibur dan seketika hatinya tersentuh kepada Islam.
Sekembalinya ke rumah di Inverness (sebuah kota di Skotlandia), Rooney kemudian pergi ke toko buku setempat dan membeli Al-Qur'an. Ia mulai membaca dan mempelajarinya.
“Saya selalu meminta Tuhan untuk membimbing saya dalam perjalanan yang telah saya tempuh, saya berdoa dan menghabiskan banyak waktu untuk berlutut," cerita Alan Rooney kepada Independent.
Baca juga: Kisah Hidayah Hilarion Heagy, Pendeta Terkenal yang Masuk Islam: Seperti Pulang ke Rumah
Perubahan Besar

Setelah sering membaca Al-Qur’an, Rooney mengungkap kitab suci itu 'benar-benar mengguncangnya.’ Ayat-ayat Qur’an membuatnya sadar bahwa ada banyak hal yang tidak dia sukai dari dirinya, sehingga dia memutuskan untuk melakukan perubahan.
Ia juga sadar membeli dan membaca Al-Qur’an merupakan pilihan pribadinya. Tetapi entah mengapa, jika ia berhenti membacanya ia akan ‘menyerahkan sesuatu yang sangat penting.’
"Dan saya tahu apa hasil akhir dari proses ini: saya akan menjadi seorang Muslim. Jadi saya terus membaca. Saya membacanya tiga kali, mencari tangkapan. Tapi tidak ada tangkapan; saya cukup nyaman dengan semuanya," sambung Rooney.
Akhirnya, pria yang kini tinggal di Edinburgh, Skotlandia ini resmi masuk Islam pada 2013 setelah belajar Qur'an selama 18 bulan.
Saat itu, Rooney menggambarkan dirinya sebagai ‘pria paruh baya, kulit putih, yang masuk Islam sebelum bertemu dengan seorang Muslim pun.
Ia awalnya sempat khawatir dipandang berbeda oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga, teman, dan koleganya.
Tetapi menurutnya, bagian paling mengganggu dari perpindahan keyakinan ini adalah dirinya sendiri.
“Apakah saya dapat menerima atau menyesuaikan diri dengan perubahan yang saya buat sendiri. Itu penting,” ungkapnya.
Baca juga: Suara Azan Kerap Menggugah Hati, 2 Orang Karo Ini Mantap Masuk Islam
Air Mata Paling Indah

Adapun karena tak pernah bertemu muslim sekalipun, Rooney banyak membaca artikel tentang pengalaman orang lain, yang menempuh jalan yang sama dengannya.
Ia belajar sendiri dengan Al Qur’an dan melakukan apa saja yang tertulis di dalamnya
"Saya berdoa lima kali sehari, puasa Ramadhan, dan makan dan minum hanya apa yang dianggap dapat diterima menurut ajaran Al-Qur'an,” bebernya.
Beruntung usai tiga tahun memeluk islam, ia berkesempatan mengunjungi tanah suci. Di sana lah ia mengaku ‘meneteskan air mata paling indah’ untuk yang pertama kali.
"Pertama kali saya menangis dengan air mata paling indah yang pernah saya rasakan adalah saat saya berada di Padang Arafah, di luar Makkah saat menunaikan ibadah haji," ceritanya soal pengalaman tahun 2016 itu.
Kini, Rooney sendiri aktif mensyiarkan islam di kotanya,. Ia juga telah menemukan sebuah masjid yang menjadi tempat pertemuan dengan muslim lainnya.
“Mereka terkejut melihat saya dan pada awalnya tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan saya, kecuali memberi saya kombinasi pintu masjid dan untuk menyambut saya di komunitas mereka. Namun, saya diterima sejak awal, dan sekarang saya konstan dalam masyarakat.”
“Saya sekarang seorang Muslim Skotlandia paruh baya berkulit putih. Dan senang dengan itu,” ungkap Rooney.
Artikel Menarik Lainnya: