Pada hari ini, Rabu, (29/6/2022) diperingati sebagai Hari keluarga Nasional (Harganas). Hari ini diperingati mengingat keluarga adalah lingkup pertama yang ditemui sejak lahir. Tak sekedar demikian, Hari Keluarga Nasional dibentuk berdasarkan sejarah panjang para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Pada Hari Keluarga Nasional ini pula, tema yang berbeda-beda diangkat setiap tahunnya. Berbagai ucapan dan twibbon pun turut dibagikan di sosial media.
Lantas, apa tema yang diangkat dalam Hari Keluarga Nasional tahun ini? Dan bagaimana sejarah yang me-latar belakangi hari tersebut? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Tema Hari Keluarga Nasional 2022
Pada Hari Keluarga Nasional 2022, tidak jauh berbeda dengan tema pada tahun sebelumnya, yaitu stunting dengan fokus pada penurunan kondisi pada anak tersebut.
Stunting itu sendiri adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi atau infeksi berulang yang disebabkan oleh lingkungan yang kurang mendukung.
'Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting' menjadi tagline untuk tema tersebut.
Hingga saat ini, berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen. Angka tersebut menurun dari yang sebelumnya 6,4 persen dari angka 30,8 persen pada tahun 2018.
“Prevalensi stunting tahun 2022 harus turun setidaknya 3 persen melalui konvergensi program intervensi spesifik dan sensitif yang tepat sasaran, serta didukung data sasaran yang lebih baik dan terintegrasi, pembentukan TPPS dan (penguatan) tingkat implementasinya hingga di tingkat rumah tangga melalui Posyandu,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat di Istana Wapres, Rabu (11/05/2022), seperti dikutip dari stunting.go.id.
Peringatan Hari Keluarga Nasional yang ke-29 ini akan dilaksanakan pada 7 Juli 2022, di Medan, Sumatera Utara. Presiden Joko Widodo pun diketahui akan turut hadir pada Harganas ini.
Sejarah Hari Keluarga Nasional
Pada awalnya, tanggal 29 Juni yang dipilih tersebut berasal dari kondisi masyarakat Indonesia yang wajib militer untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, yang mana pada masa itu, kemerdekaan Indonesia tidak menjadikan kondisi negara kondusif.
Ketika kondisi Indonesia mulai kondusif, para pejuang mulai berani untuk kembali kepada keluarganya. Momen ini terjadi pada satu minggu setelah kedaulatan Indonesia diberikan, yaitu pada 29 Juni 1949.
Sejak saat itu, pada 1993, Haryono Suyono selaku Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memulai gagasanya terhadpa Hari Keluarga Nasional ini.
Pada saat itu, Presiden yang menjabat, Soeharto, menetapkan 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Peringatan hari ini baru dimulai pada 15 September 2014, melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014 tentang penetapan 29 Juni sebagai HARGANAS dan bukan hari libur.
Dasar Pikiran Harganas
Hari Keluarga Nasional 2022 tak hanya diperingati dengan begitu saja. Hari ini memiliki beberapa dasar atau pokok pikiran, diantaranya:
