Angka kasus dan kematian akibat virus corona yang terus meningkat di Inggris membuat pemerintah mengambil keputusan untuk melakukan lockdown atau karantina wilayah. Keputusan yang diambil beberapa hari lalu itu dimaksudkan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona baru. Berdasarkan pernyataan dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, lockdown akan dilakukan selama tiga pekan.
Pemerintah Inggris menyadari jika keputusan lockdown akan berpengaruh terhadap kehidupan perekonomian. Oleh karenanya, pemerintah menyiapkan dana darurat dan dana bantuan untuk sektor perekonomian. Hal ini diungkapkan oleh WNI yang saat ini tinggal di London untuk menyelesaikan studi S2 di di Goldsmiths University of London, Maria Stela Clarisa Nau.
“Iya benar ada emergency fund dan selain itu sebenarnya ada dana bantuan dari pemerintah Inggris, saya lupa angkanya. Pada saat lockdown pertimbangannya ‘kan pasti banyak bisnis yang terpaksa tutup dan ini (dana bantuan) membantu para pebisnis untuk tetap bisa bertahan hidup dengan bantuan dari pemerintah,” ujar perempuan yang akrab disapa Stela itu dalam diskusi online yang digelar oleh AJI Jakarta baru-baru ini.
Stela yang juga Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Inggris mengatakan, dana darurat yang disiapkan oleh pemerintah diberikan khusus untuk masyarakat yang rentan terkena paparan virus corona. Contohnya adalah kaum disabilitas dan tunawisma. Potensi mereka untuk terpapar virus corona baru sangat tinggi. Oleh karenanya, pemerintah memastikan agar mereka tidak menambah masalah baru.
“Emergency fund disediakan melalui foundation filantropi yang ada di Inggris. Biasanya diberikan kepada komunitas-komunitas di berbagai kota untuk kemudian diimplementasikan di daerahnya masing-masing,” kata Stela.
Selain itu, bentuk bantuan yang diberikan adalah menyediakan fasilitas penginapan bagi tunawisma. Ada sejumlah hotel dan tempat penginapan yang ditunjuk untuk menampung para tunawisma yang tinggal di jalan. Sebab tingkat paparan mereka terhadap virus corona lebih tinggi dibandingkan masyarakat yang tinggal di rumah.
“Pemerintah Inggris kemudian mengambil langkah untuk memindahkan para tuna wisma ke beberapa tempat penginapan agar jauh dari virus corona baru,” tandas Stela.
