Kenali Penyebab, Gejala, Penanganan Hemophobia

- Senin, 26 Agustus 2019 | 11:29 WIB
Ilustrasi Sel Darah Merah / Pixabay / qimono
Ilustrasi Sel Darah Merah / Pixabay / qimono

Phobia darah atau dalam istilah medis disebut hemophobia.  phobia darah ini merupakan ketakutan yang ekstrim dan irasional terhadap darah. Pada kondisi yang parah, bisa menyebabkan penderita ini pingsan.

Seringkali phobia darah ini disebabkan oleh adanya trauma langsung atau tidak langsung di masa anak-anak atau remaja. Pengalaman yang berkaitan dengan rasa sakit juga dapat menyebabkan ‘pengondisian’ pada penderita phobia. 
Misalnya, waktu kecil kamu jatuh dari sepeda, terus kakimu sakit dan berdarah. Hal ini bisa menyebabkan kamu mengidentikkan darah sebagai hal yang menyakitkan dan menakutkan. 

Dokter ilmu saraf, Jordan Gaines Lewis, mengatakan, bahwa ini adalah refleks primitif yang ada di dalam otak untuk menunjukkan tanda bahaya (karena biasanya darah keluar saat terjadi luka), sehingga sebenarnya wajar jika orang ketakutan melihat darah. 

"Ini adalah tanda bahwa dirimu memiliki kesadaran diri yang baik dalam menjaga diri dan umumnya memiliki kepribadian yang tenang dan tertata."

Sebuah penelitan yang dilakukan oleh Isaac Marks dari Institute Of Phsychiatry di London menyimpulkan sekitar 30 persen anak-anak takut melihat darah. Ketakutan ini pada akhirnya berlanjut hingga usia dewasa. Rasa trauma yang mendalam ini mengakibatkan rata-rata 15 persen orang dewasa merasa takut menyumbangkan darah.

Merasa lemah saat melihat darah merupakan reaksi berlebihan dari respon vasovagal. Respon vasovagal terjadi karena melambatnya jantung dan pelebaran arteri sehingga tekanan darah melambat dan darah turun ke kaki. 

Akhirnya, otak kekurangan darah yang kaya oksigen dan menyebabkan orang merasa pusing dan bahkan berakhir pada pingsan. Hal ini merupakan sebuah reflex rasa takut yang evolusioner yang menjadi mekanisme bertahan hidup manusia.

Semua fobia memiliki gejala fisik dan emosi yang serupa. Meski berbeda-beda pada setiap orang, gejala yang umumnya terjadi pada orang dengan hemofobia adalah:

  • Sulit bernapas
  • Jantung berdetak cepat diikuti nyeri dada
  • Badan gemetar, pusing, mual dan berkeringat
  • Perasaan cemas atau panik yang ekstrem
  • Hilang kendali dan halusinasi
  • Hilang kesadaran
  • Merasa ketakutan dan tidak berdaya

Kendati phobia kerap menyulitkan kamu, berikut cara menangani hemophobia :

1. Terapi Pemaparan Diri (Desensitisation)

Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuat takut. Dengan begitu secara perlahan-lahan orang yang phobia darah akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Terkadang terapi ini juga dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku. 

2. Ubah Pemikiran Tentang Darah

Hal pertama yang harus sobat lakukan dalam cara mengatasi phobia darah adalah harus merubah pikiran tentang darah. Pahami apa hal yang membuat kamu merasa ketakutan saat melihat darah. 

Yakini bahwa darah hanyalah cairan berwarna merah yang tidak akan membahayakan. Di dalam tubuh kamu juga terdapat banyak darah, dan kamu pun tidak bisa hidup tanpa darah. Jadi mengapa kamu harus takut melihat darah?

3. Hadapi Rasa Takut

Selanjutnya yang kamu harus lakukan yaitu hadapi dan lawan rasa takut. Cobalah mencari gambar atau video yang memperlihatkan banyak darah. Beranikan diri kamu melihat foto atau video tersebut secara perlahan mulai dari jarak jauh,

kemudian secara perlahan semakin mendekat. Atau kamu dapat melakukannya dengan cara lain, yaitu dengan memberi cairan berwarna merah seperti darah pada telapak tangan.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X