Sederetan makam dengan nisan mungil tertata rapi di area Pondok Pengayom Satwa Jalan Harsono RM Ragunan Jakarta Selatan. Terdapat tulisan Taman Makam Satwa yang menandakan area ini merupakan pemakaman khusus hewan.
Unik mirip dengan makam manusia pada umumnya,pemakaman hewan disini dilengkapi dengan nisan bertuliskan nama, tanggal lahir dan tanggal kematian bahkan disertai foto hewan kesayangan.
Tampak salah satu makam bertuliskan "Rest in peace kesayangannya papa Reza dan mama Hartaty". Di makam lainnya tampak nisan mungil dengan kalimat "Our beloved Shiro & Poky,we love you" membuat terenyuh siapapun yang melihatnya.
Baca Juga: Bukan hanya Manusia, 3 Hewan Ini Jadi Ayah Terbaik untuk Anaknya
Masih banyak tulisan lainnya yang mengharukan ditemui di kompleks pemakaman hewan ini. Bahkan batu nisannya juga unik ada yang berbentuk kepala kelinci.
"Awalnya makam ini untuk menguburkan hewan-hewan yang mati di shelter ini," ujar Suwadi salah satu staf Pondok Pengayom Satwa.
Lalu akhirnya pada tahun 1990an pemakaman hewan ini dibuka untuk umum. Siapapun bisa menguburkan hewan kesayangannya dengan biaya Rp500.000-1.500.000 tergantung berat dan besar kecilnya hewan yang akan dimakamkan.Setiap tahunnya dikenakan biaya perpanjangan penyewaan makam sebesar Rp.75.000.
Sedikitnya ada 700 makam hewan yang berada di tempat ini berupa makam kucing, anjing, hamster, monyet dan kelinci. Di tempat ini juga melayani kremasi hewan kesayangan.Krematorium berada di belakang Pondok Pengayom Satwa dan biasanya proses kremasi berlangsung sekitar 1 jam, setelah itu abunya bisa dibawa pulang pemilik hewan.
Pondok Pengayom Satwa sendiri merupakan shelter hewan yang didirikan tahun 1987 oleh Soeprapti,istri mantan Gubernur DKI Jakarta R Soeprapto.
"Untuk sekarang pemakaman disini sudah ditutup untuk umum.Namun bila ada yang tidak memperpanjang penyewaan makam,kami tetap terima nanti ditumpuk dengan makam yang lama," lanjut Suwadi menjelaskan.
Baca Juga: Asosiasi Perlindungan Hewan Prancis Punya Cara Kreatif Galang Donasi, Seperti Apa?
Hewan peliharaan bagi kebanyakan orang memang telah menjadi bagian anggota keluarga atau sering diistilahkan sebagai anak bulu. Melihat makam yang tak jauh dari Taman Margasatwa Ragunan ini mengingatkan kita betapa hewan juga makhluk hidup yang harus diperlakukan dengan baik dan dikubur dengan layak.
