Hidup serba kekurangan sehari-hari dijalani oleh Bakri (46) bersama istrinya, Serni (40) dan ketiga anaknya yaitu Indra Tariambo (kelas 2 SMP), Maxi Tariambo (kelas 1 SMP) serta Nikita Tariambo (kelas 6 SD).
Rumah Bakri yang berlokasi di Awan Rantekarua, Kabupaten Toraja Utara, sangat tidak layak. Sehari-hari Bakri hanya bekerja serabutan, sementara istrinya ibu rumah tangga biasa.
Memelihara ternak, menjadi modal utama dalam menyekolahkan anak-anaknya hingga saat ini. Tempat tinggalnya memang cukup jauh di pelosok, ditempuh 2-3 jam dari Kota Rantepao dengan kondisi jalan yang ekstrem.
Kondisi rumah hanya satu petak dengan lantai tanah. Saat hujan datang, atap rumah dari bahan daun nipa bocor, tak heran beberapa atapnya sudah ditutupi plastik.
Mengetahui kondisi tersebut, panitia 110 tahun Injil Masuk Toraja (IMT) langsung mendatangi lokasi. Kondisi memprihatinkan yang dialami Bakri dan keluarganya ini, membuat panitia tergerak untuk segera membedah rumahnya menjadi rumah layak huni.
"Sedih sekali, ini sangat layak untuk kita bantu. Nanti dibuatkan rumah baru," ungkap Ketua Panitia 110 Tahun IMT, Djekson Mari.
Lanjut, Djekson juga akan memberikan bantuan beasiswa, agar anak-anak Bakri semakin bersekolah, menuntut ilmu. Momentum perayaan 110 Tahun IMT, diharapkan menjadi gebrakan untuk pelayanan kasih tanpa memandang agama, suku, dan ras.
"Saya tidak menyangka bisa dibantu, kami beruntung diperhatikan seperti ini, banyak yang datang jauh-jauh ke sini," tutup Bakri.
Artikel menarik lainnya:
- Uji Nyali di Gua Londa Toraja Utara, 'Kuburan' Tinggi Penuh Tengkorak dan Peti Mati
- Museum Ne’Gandeng, Tempat Melihat Keindahan Toraja dari Dekat
- Belum Banyak yang Tahu, Pemakaman di Atas Gua Toraja Menyimpan Kisah ‘Romeo dan Juliet’
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.