Curhat Pilu Orang Tua Korban yang Kehilangan Anaknya Usai Pergi ke Stadion Kanjuruhan

- Kamis, 6 Oktober 2022 | 16:00 WIB
Siti Mariam, Orang Tua korban yang anaknya meninggal di Stadion Kanjuruhan. (YouTube: Sekretariat Presiden)
Siti Mariam, Orang Tua korban yang anaknya meninggal di Stadion Kanjuruhan. (YouTube: Sekretariat Presiden)

Orang tua mana yang hatinya enggak hancur saat tahu anaknya yang pamit untuk pergi nonton sepakbola dalam keadaan sehat, tapi pulang hanya tinggal nama. Hal itulah yang kini tengah dirasakan para orang tua korban kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Salah satu orang tua korban, Siti Mariam, menceritakan bagaimana dirinya terkejut dan menangis, saat tahu anak tercinta sudah pergi untuk selama-lamanya. Ia mengaku sempat melarang sang buah hati untuk pergi menonton pertandingan sepakbola antara Arema FC dan Persebaya.

“Waktu itu anak saya kan enggak kerja, ya terus katanya mau lihat sepakbola. Sama saya tuh sudah dilarang gitu, lho. Mulai pagi sudah saya larang enggak boleh. Itu kok maksa gitu, lho, maksa terus sampai mau berangkat habis Magrib, berangkatnya," ucap Siti, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (6/10/2022).

Baca Juga: Ratusan Tahun Sebelum Tragedi Maut Aremania, Kanjuruhan Aman di Bawah Kuasa Gajayana

Siti menambahkan, saat itu anaknya berjanji akan segera pulang ke rumah usai pertandingan sepakbola di Stadion Kanjuruhan tersebut selesai digelar. Namun, anaknya pun belum tiba di rumah hingga lewat tengah malam.

“Nanti saya pulangnya pukul 22.30 bu, kira-kira. Waktu jam 23.00, kok enggak ada kabar. Saya hubungi enggak bisa, sampai pukul 03.00,” katanya.

Kemudian, saat khawatir enggak kunjung mendapatkan kabar dari sang buah hati, tiba-tiba teman anaknya membawa kabar buruk.

“Terus dikabari kalau (anak saya sudah) enggak ada gitu, katanya, ‘Di sana ricuh, Bu, banyak yang meninggal,’ gitu katanya. Saya terkejut, nangis," ujar Siti, dengan suara lirih menahan tangisnya.

-

Sukardi, orang tua korban lain yang anaknya juga ikut meninggal di Stadion Kanjuruhan. (YouTube: Sekretariat Presiden)

Sementara orang tua korban lain, Sukardi, juga menceritakan duka yang dialami anak kesayangannya. Ia mengaku kaget, saat tahu ada telepon masuk dari anaknya, namun yang berbicara orang lain.

“Tapi yang bicara bukan anak saya. Kaget, ‘Ini siapa, ya?’ ‘Sudah pak saya enggak bicara’. ‘Ada apa-apa?’ Kemudian setelah saya desak, akhirnya dia bicara,” tutur Sukardi.

Baca Juga: Sosok Aremania UMM Korban Tragedi Kanjuruhan: Anak Driver Ojol yang Baik dan Taat Ibadah

Si penelepon yang tidak diungkapkan identitasnya pun, menceritakan kepada Sukardi bahwa anaknya sudah tidak dapat diselamatkan dari kericuhan di Stadion Kanjuruhan.

“Saya enggak tahu ada (pertandingan) Arema, lalu saya pingsan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X