Shaykh Salih bin Ubayd bin Abdat tidak pernah menyangkan dirinya menjadi korban perlakuan rasis dan tidak adil di zaman kolonial. Pengusaha asal Arab tersebut tidak diizinkan menginap di Hotel des Indies, hotel terbaik saat di zaman kolonial.
Marah akan perlakuan rasis tersebut, Salih akhirnya membuat hotel tandingan bernama des Galeries. Hotel ini pun ia bangun di seberang des Indies. Jika des Indies berada di Molenvliet West atau kini dikenal sebagai Jalan Gajah Mada, des Galeries berada di Molenvliet East atau kini dikenal sebagai Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat.
Hotel des Galeries diarsiteki oleh EGH Cuypers pada tahun 1930. Namun kini dua hotel tersebut memiliki nasib yang berbeda. Jika des Indies kini menjadi komplek perniagaan Duta Merlin sedangkan des Galeries terbengkalai.
Dalam perjalanannya berubah nama menjadi Hotel Gayatri dan pada 1991 berubah fungsi menjadi kantor Bank Arta Prima. Namun jika dilihat secara seksama sekarang des Galeries adalah sebuah Restoran Istana Harmoni. Ini terlihat dari neon sign yang terpasang di badan gedung.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.