Kesuksesan bisa diraih jika seseorang memiliki tekad yang kuat, disertai kerja keras. Dengan dua modal ini, maka besar kemungkinan impian akan tercapai.
Meskipun kita berasal dari keluarga yang kurang mampu, jangan pesimis bahwa impian yang begitu tinggi tak bisa dicapai. Seorang pria bernama Wayne Tan, berhasil meraih kesuksesannya meskipun berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Wayne mengaku bahwa ia terlahir dari keluarga miskin. Ia bahkan pernah belajar di kamar mandi, karena keadaan rumahnya yang tak nyaman.
Dalam akun Facebook-nya, Wayne berbagi cerita soal kesuksesan yang berhasil diraihnya dengan usaha dan kerja keras.
Unggahan yang menceritakan tentang perjuangan orang miskin yang ingin jadi kaya itu, dibuatnya karena sang ibu mengunggah foto lawas dirinya dan sang istri.
Dalam foto itu, Wayne dan istrinya tengah berdiri di depan sebuah mobil tua. Pria asal Malaysia ini mengaku bahwa ia berasal dari keluarga miskin.
Ayah Wayne adalah seorang supir truk, sedangkan ibunya bekerja mengasuh anak. Penghasilan yang minim dari kedua orang tuanya, tak cukup untuk memenuhi kebutuhan Wayne dan empat saudara lainnya. Mereka sering kekurangan makanan saking miskinnya.
"Seringkali tidak ada cukup makanan tapi aku tidak berani berkata apa-apa karena aku tidak ingin orangtuaku sedih. Kadang aku melihat makanan, aku mengira-ngira seberapa banyak aku bisa makan jadi orangtuaku bisa makan juga," tulis Wayne menyertai unggahan inspiratifnya.
Meski dalam kondisi kekurangan, kakak Wayne selalu menyemangati Wayne untuk belajar lebih giat agar bisa mengubah nasib keluarga dan dirinya sendiri.
Sejak usia 15 tahun, ia selalu memprioritaskan pendidikan untuk bisa mengubah nasib keluarga. Saat itu cerita Wayne, rumah mereka dalam kondisi tak nyaman, karena ada anak-anak asuh ibunya. Alhasil, ia sering belajar di kamar mandi, karena suasananya yang lebih tenang.
"Rumah selalu berisik dan aku tidak bisa fokus. Ada kalanya aku bersembunyi di kamar dan menangis. Aku masih ingat impianku waktu itu adalah untuk punya meja belajar yang bagus tapi orangtuaku tidak bisa membelikan," lanjut Wayne.
"Aku mengerti situasinya dan tidak menyalahkan atau mengeluh. Aku selalu iri dengan teman-teman yang punya meja belajar. Setiap malam aku belajar di toilet," sambungnya.
Karena hidup serba kekurangan, Wayne rela membeli buku bekas agar bisa tetap belajar. Bahkan tak jarang, buku yang dibelinya itu dalam kondisi kurang layak, alias banyak kertas yang copot.
Namun, buku-buku itulah yang menjadi modal Wayne untuk terus melanjutkan pendidikan hingga akhirnya mendapatkan beasiswa untuk program PhD di University of Malaya.