Memiliki anak yang sudah memasuki usia remaja memang menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua. Hal ini dikarenakan, remaja biasanya lebih berani mengekspresikan dirinya di depan orang-orang terdekatnya saat ia baru saja mengalami sebuah peristiwa di hidupnya.
Misalnya saja saat ia mendapatkan juara di kelasnya, ia akan terlihat sangat gembira dan berusaha membagikan rasa senangnya itu pada orang-orang terdekatnya seperti orangtua ataupun saudaranya. Begitu pula ketika ia sedang berada di masa sulit, seperti saat ia kalah dalam sebuah kompetisi penting di sekolahnya.
Sikapnya akan langsung berubah, wajahnya tampak murung, tubuhnya terlihat tak bertenaga dan terkadang ia bisa meluapkan emosinya sambil menangis. Hal tersebut wajar terjadi karena ia sedang merasa kecewa pada dirinya sendiri.
Lalu sebagai orangtua, apa yang dapat kamu perbuat untuk tetap setia mendampinginya saat ia tengah berada di masa sulitnya itu? Pertama-tama, dengarkan saja keluh kesahnya jika ia mengajakmu bicara. Usahakan untuk tak memotong pembicaraannya hingga ia selesai meluapkan rasa kecewanya itu.
Kalau ia tak ingin mengajakmu bicara, biarkan saja terlebih dahulu. Mungkin ia memang sedang ingin sendiri. Setelah suasana hatinya mulai membaik, ajaklah ia bicara dari hati ke hati. Katakan kalau kamu tak akan pernah meninggalkannya.
Dan yang terakhir, berikan pelukan hangat untuknya sebagai tanda kamu mengapresiasi kerja kerasnya selama ini meskipun nyatanya berakhir dengan kekalahan. Jelaskan pula padanya bahwa kekalahan yang diterimanya saat ini merupakan sebuah proses penting yang perlu dilalui agar tetap semangat.
Artikel Menarik Lainnya?
