Ubah Bahasa Rumit Jadi Lebih Sederhana dengan Teknik Feynman

- Sabtu, 17 Oktober 2020 | 11:35 WIB
Ilustrasi kamus bahasa. (Pexels/Ian Panelo)
Ilustrasi kamus bahasa. (Pexels/Ian Panelo)

Apakah kamu pernah mendengar seseorang berbicara dengan bahasa atau istilah yang rumit dan sulit dimengerti? Lalu, saat kamu memintanya untuk mengulang penjelasan dengan bahasa yang lebih sederhana, ia malah merasa bingung dan tidak mampu melakukannya. Padahal, menurutmu ia termasuk orang yang menguasai materi pembicaraan tersebut.

Sebenarnya ada banyak alasan mengapa seseorang memilih untuk menggunakan bahasa atau istilah yang rumit. Salah satunya adalah mereka tidak punya kemampuan untuk mengubah semua informasi yang ada di dalam pikirannya menjadi lebih ringkas dan sederhana. Bagi mereka, hal itu tidak perlu dilakukan atau mereka memang tidak pernah tahu bagaimana cara melakukannya.

Agar bisa menyampaikan informasi menjadi lebih ringkas dan sederhana, kamu harus menguasai materi secara keseluruhan terlebih dahulu. Sebab, sekadar mengetahui materi dan telah menguasai materi adalah dua hal yang sangat berbeda. Selain itu, kamu juga harus mengetahui teknik yang tepat agar setiap bahasa atau istilah rumit dapat disampaikan secara sederhana. 

Jika kamu baru saja menyadari kondisi ini, Richard Feynman sudah menemukan solusinya sejak lama. Richard Feynman adalah orang yang menemukan Teknik Feynman di balik metode belajarnya. Ia terbiasa menggunakan metode belajar dengan mengubah materi-materi rumit menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami.

-
Ilustrasi berbicara di depan orang. (Pexelsmentatdgt)

 

Metode belajar ini sudah diterapkan sejak ia masih menjadi seorang mahasiswa. Kamu bisa menggunakan metode ini saat ingin mempelajari konsep-konsep baru atau mengingat materi-materi yang sangat banyak. Selain itu, metode ini dapat membuka wawasan lebih luas dan membuat pikiran jadi lebih terbuka.

Pada dasarnya, untuk bisa menggunakan Teknik Feynman, kamu perlu menuliskan setiap materi yang kamu dapatkan ke dalam sebuah catatan. Kemudian, ubah catatan tersebut dengan menggunakan bahasa atau istilah yang mudah dimengerti oleh setiap orang. Setelah itu, kamu bisa melakukan simulasi seperti sedang menyampaikan materi di depan anak-anak.

Jika kamu menerapkan hal tersebut sebagai metode belajar yang utama, kamu tidak akan melupakan setiap materi dengan mudah, lho. Sebab, materi-materi tersebut telah melekat kuat ke dalam ingatanmu.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X