Sosok Seyran Ates, Wanita yang Mendirikan Masjid Pendukung LGBT di Jerman, Keturunan Turki

- Senin, 4 Juli 2022 | 12:28 WIB
Seyran Ates, pengacara dan feminis liberal yang mendirikan Masjid Ibn Rushd-Goethe di Berlin, Jerman. (Wikipedia/Twitter/@SeyranAtes)
Seyran Ates, pengacara dan feminis liberal yang mendirikan Masjid Ibn Rushd-Goethe di Berlin, Jerman. (Wikipedia/Twitter/@SeyranAtes)

Masjid Ibn Rushd-Goethe yang berada di Berlin, Jerman, kembali menjadi perhatian publik dunia karena semakin gencar menunjukkan dukungan terhadap kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Di balik masjid tersebut, ada sosok Seyran Ates, sang pendiri masjid, yang juga menjadi pusat kecaman dunia.

Bukan kali ini saja Seyran harus menghadapi serangan, terutama dari kelompok religius fundamentalis atau konservatif.

Bertahun-tahun lalu sebelum mendirikan Masjid Ibn Rushd-Goethe, dirinya juga sudah kerap diserang karena pemikirannya yang terlalu liberal.

Lahir di Turki, Keturunan Turki-Kurdi

-
Seyran Ates, pengacara dan feminis liberal yang mendirikan Masjid Ibn Rushd-Goethe di Berlin, Jerman. (Istimewa)

Seyran Ates lahir di Istanbul, Turki, pada 20 April 1963. Ia merupakan seorang perempuan keturunan Turki-Kurdi. Ibunya seorang Turki, sedangkan ayahnya Kurdi. Ia diboyong oleh orang tuanya ke Jerman saat ia masih berumur enam tahun, menyusul gelombang imigran Turki ke Jerman.

Semasa kecil, Seyran merupakan seorang anak yang menonjol di sekolah, namun ia merasa tidak nyaman dengan budaya dalam keluarga dan komunitas imigrannya.

Seyran meninggalkan rumah pada usia 17 tahun untuk menghindari perjodohan dan belajar hukum di Free University of Berlin.

Pernah Ditembak

-
Seyran Ates, pengacara dan feminis liberal yang mendirikan Masjid Ibn Rushd-Goethe di Berlin, Jerman. (ibn-rushd-goethe-moschee.de)

Dikutip dari Wikipedia, saat bekerja di pusat wanita pada tahun 1984, Seyran ditembak di bagian leher oleh seorang nasionalis Turki. Motif persisnya belum diketahui bahkan satu generasi kemudian, demikian menurut New York Times. 

Klien yang dia konseling dibunuh oleh sang penyerang. Selama masa penyembuhannya yang panjang, Seyran memutuskan untuk mengabdikan dirinya lebih banyak lagi untuk membantu wanita berlatar belakang Turki mencapai hak-hak mereka di Jerman.

Terkenal sebagai Pengacara dan Feminis

Di Jerman, Seyran terkenal sebagai pengacara dan feminis liberal. Ia menjalankan praktik hukum sejak 1997, dengan spesialisasi hukum pidana dan hukum keluarga. Ia kenal karena memperjuangkan kesetaraan untuk perempuan-perempuan muslim.

Seyran sangat kritis terhadap pendatang Islam Turki yang sering kali lebih konservatif daripada warga di negara asalnya, tetapi pandangan seperti ini membahayakan nyawanya.

Dalam sebuah wawancara radio pada Januari 2008, Seyran mengakui bahwa ia bersembunyi dan tidak akan bekerja untuk perempuan Muslim di muka umum (termasuk di pengadilan) akibat ancaman-ancaman yang dialamatkan kepadanya. Dalam satu insiden, ia dan kliennya diserang oleh suami seorang perempuan di depan pengadilan Jerman, sementara orang-orang yang melihat tidak berbuat apa-apa.

Dalam bukunya yang berbahasa Jerman, Seyran menyampaikan bahwa Islam membutuhkan revolusi seksual.

Mendirikan Masjid pada 2017

Pada tahun 2017, Seyran mendirikan Masjid Ibn Ruschd-Goethe yang diklaim sebagai masjid liberal pertama di Jerman, yang membolehkan laki-laki dan perempuan melaksanakan shalat bercampur baur dalam saf yang sama, dan bahkan membolehkan perempuan menjadi imam bagi laki-laki. Perempuan juga boleh shalat tanpa menutup aurat di dalam masjid yang ia dirikan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X