Sukma Ayu adalah salah satu anak dari artis senior tanah air yakni Nani Wijaya. Kepergian Nani Wijaya untuk selamanya membuat orang ingat kembali dengan sosok Sukma Ayu.
Nani Wijaya meninggal akibat adanya lendir di paru-paru yang menyumbat saluran nafasnya, Kamis (16/3) dini hari. Kondisi ini membuatnya berpulang pada 79 tahun menyusul putrinya, Sukma Ayu yang telah pergi.
Sukma Ayu meninggal pada tahun 2004 lalu Sukma Ayu merupakan seorang aktris yang namanya juga semakin dikenal lewat perannya sebagai Rohaye atau yang akrab dipanggil Ronaldowati di sinetron 'Kecil-kecil Jadi Manten'.
Baca juga: Kenangan Connie Sutedja dengan Mendiang Nani Wijaya: Sering Dibilang Kembar Siam
Lewat perannya sebagai Rohaye, Sukma dinilai sangat totalitas dengan mencukur rambutnya menjadi hampir botak dan juga mempelajari tentang sepakbola. Saat melakoni sinetron ini, nama Sukma Ayu melambung sebagai artis tanah air.
Sukma Ayu Wafat Diduga Terjadi Malapraktik
Sukma Ayu merupakan anak ke 4 dari pasangan Misbach Yusa Biran dan aktris senior Nani Widjaja. Sebelum wafat, Sukma mengalami hampir 5 bulan koma.
Menurut informasi yang beredar, Sukma diduga meninggal karena gagal jantung lalu ada pula kabar jika Sukma Ayu menjadi korban malapraktik di Rumah Sakit Medistra. Akan tetapi, kabar tersebut dibantah oleh pihak Rumah Sakit.
Namun mengutip kampusfarmasi, meninggalnya Sukma karena dia mengalami perdarahan subarachnoid spontan yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otaknya yang disebut aneurisma.
Baca juga: Gunakan Kursi Roda, Aktris Connie Sutedja Menangis Histeris Melayat Nani Wijaya
Penyakit Aneurisma disebabkan karena tekanan darah yang tinggi, luka trauma pada kepala, merokok, pengguna alkohol, riwayat keluarga yang mempunyai Aneurisma dan kelainan bawaan lainnya seperti ginjal Polikistik.
Dr. Salim selaku dokter yang menangani Sukma, beliau mengatakan bahwa Sukma terserang pendarahan subarachnoid spontan. Pendarahan yang terjadi pada otak dan tanpa adanya trauma atau benturan.
Stroke Jadi Gejala Meninggalnya Sukma Ayu
Menurut dia, gejala-gejala yang dialami oleh pasien pendarahan subarachnoid spontan hampir tidak jauh beda dengan gejala stroke, yakni seperti lumpuh otot wajah atau anggota gerak dibagian tubuh lainnya, gangguan bicara, vertigo, dan kesadaran yang berkurang atau koma.
Namun, pada kondisi pasien seperti yang dialami Sukma, ketika terjadi serangan, tingkat kesadaran pada pasien masih cukup bagus dan tidak separah pasien stroke. Oleh karena itu, hal tersebut membuat keadaan dari pasien terkadang luput dari perhatian.
Dari informasi tambahan, adanya pengecekkan urine yang telah dijalani dan menurut pengakuan manajemen RS Medistra tidak ada mengandung zat napza seperti narkotika, alkohol, psikotropika serta zat adiktif lainnya. Namun, pihak RS tidak menjelaskan secara detail terkait penyebab kematian.
