Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata. Masyarakat pun mulai berbondong-bodong melakukan persiapan untuk mudik, baik menggunakan transportasi umum maupun menggunakan kendaraan pribadi.
Anggota Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMSI) dr Ugi Sugiri, SpEM menjelaskan, ada beberapa kebiasaan berkendara saat mudik yang dapat memicu terjadinya kecelakaan.
"Ada 4 poin. Pertama manusianya sendiri. Kedua, lingkungannya. Ketiga, peralatan. Terakhir, hal yang kemungkinan bakal terjadi itu harus diantisipasi dari awal. Lalu ilmu dan training dibutuhkan sebagai langkah preventif agar tidak terjadi kecederaan," kata dr Ugi ketika ditemui di kawasan Jakarta Selatan, ditulis Minggu (16/4/2023).
Baca juga: Suasana Stasiun Gambir yang Mulai Dipadati Pemudik Jelang Lebaran 2023
Sebelum melakukan perjalanan, pemudik harus menyiapkan diri agar tubuh tetap sehat dan tidak mengantuk. Kemudian untuk peralatan, saat melalukan mudik kondisi kendaraan harus baik.
Misalnya, angin ban kendaraan yang tidak sama berisiko mengakibatkan kecelakaan sehingga harus diantisipasi. Pemudik dengan motor juga harus berlindung ketika hujan untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Baca juga: Cerita Porter Stasiun Gambir, Pernah Diomeli Akibat Taati Aturan PT KAI
Sementara pada Petunjuk Teknis Pemeriksaan Deteksi Dini Faktor Kecelakaan Lalu Lintas Bagi Pengemudi yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, faktor risiko utama yang dapat menyebabkan kecelakaan darat yaitu manusia, kendaraan (bermotor), dan lingkungan (jalan licin).
Risiko kecelakaan yang disebabkan manusia terdiri dari beberapa faktor berikut:
- Pengemudi kelelahan, mengantuk
- Tidak menggunakan alat pelindung diri (helm, seat belt, dll)
- Menggunakan handphone saat berkendara
- Merokok
- Minum alkohol dan obat-obatan terlarang
- Berkendara dengan kecepatan tinggi
- Gangguan penglihatan dan penyakit lainnya.
Artikel Menarik Lainnya:
