Meninggal Akibat Ditembak Polisi, Jenazah Ini Cetak Gol untuk Terakhir Kalinya

- Senin, 15 Juni 2020 | 23:35 WIB
Penghormatan terakhir kepada rekan pesebak bola yang meninggal ditembak polisi. (Photo/Twitter/@jacobryanortiz)
Penghormatan terakhir kepada rekan pesebak bola yang meninggal ditembak polisi. (Photo/Twitter/@jacobryanortiz)

Seorang pesepak bola Meksiko meninggal dunia setelah ditembak polisi. Jenazah bernama Alexander Martinez Gomez akhirnya diberi penghomatan dengan kesempatan mencetak gol terakhirnya. Momen haru itu pun sontak bikin netizen ikut menagis.

Dalam video yang diunggah akun Twitter jacobryanortiz, tampak jenazah pemuda itu dibawa ke lapangan tempatnya biasa bermain bola. Rekan se tim remaja yang akrab disapa Chander kemudian memberikan kesempatan kepada sahabatnya yang meninggal untuk sekali lagi menendang bola sebelum dimakamkan.

Setelah jenazah Chander menendang bola dan mencetak gol, teman-teman pun memeluk peti mati sahabtnya dan orang-orang bertepuk tangan. Dilansir dari The Guardian, Senin (15/6/2020), Chander merupakan pemain bola semi-profesional dari desa Vicente Camalote, Oaxaca.

Remaja itu meninggal setelah terkena tembakan polisi saa membeli soda di pom bensin. Insiden itu terjadi pada Selasa (9/6/2020) yang tak diketahui secara pasti. Berdasarkan pengakuan pihak keluarga, Chander saat itu tengah mengendarai sepeda motor dan terkena tembakan dari mobil patroli.

Penembakan itu juga melukai remaja 15 tahun yang merupakan teman Chander.  Ibu Chander, Virgiana Gomez mengatakan bahwa penembakan itu menyebabkan anaknya tidak bisa mengejar cita-citanya sebagai pemain bola yang handal.

"Sebuah peluru ditembakkan langsung ke sembilan pemuda yang mengendarai sepeda motor, dan karena (Alexander) berada di barisan depan, ia langsung meninggal," ujar JPU Oaxaca, Ruben Vascocelos.

Bukti yang dikumpulkan kelompok HAM menunjukkan bahwa pihak kepolisian di Meksiko bertanggung jawab atas pelecehan, penyiksaan, dan pembunuhan di luar pengadilan.

“Ini benar-benar campuran yang tidak stabil dari kurangnya pelatihan, ketidakmampuan untuk menarik orang-orang yang berkualitas dan kurangnya pengawasan,” kata Falko Ernst, analis senior Meksiko dengan International Crisis Group.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X