Wanita merupakan makhluk dengan perasaan yang sangat peka, terutama jika berkaitan dengan hal-hal yang membangkitkan empati dan kesedihan. Namun, hal lain yang mungkin saja kamu belum tahu adalah wanita kerap kali menangis tanpa sebab.
Mengapa demikian? Dilansir dari jurnal American Psychological Association, rata-rata wanita lebih sering menangis dari laki-laki karena hormon testosteron pada laki-laki menghambat untuk menangis. Dalam tubuh wanita, hormon ini berfungsi mengatur produksi kelenjar airmata yang terus meningkat semenjak wanita menginjak usia 18 tahun. Dibandingkan pria, kadar hormon ini lebih tinggi pada wanita.
Selain hormon, norma dan budaya yang berlaku di masyarakat pun membuat perbedaan wanita dan pria untuk menangis. Orang dengan rasa simpatik terhadap kesejahteraan orang lain juga lebih rentan untuk menangis, daripada yang kurang simpatik.
Namun, alasan keluarnya air mata saat menangis tidak selalu karena sedih ataupun bahagia. Perlu diketahui bahwa ada tiga jenis air mata.
Pertama, air mata yang keluar dari kelenjar lakrimal (kelenjar air mata) yang berfungsi untuk melembapkan dan melindungi mata.
Kedua, air mata bisa keluar karena adanya refleks mata terhadap zat asing.
Ketiga, air mata bisa keluar karena dipicu oleh faktor emosional.
Saat sedang merasa tertekan atau stres, kamu akan menjadi mudah menangis karena kondisi mental dan emosi kamu menjadi tidak stabil.
Menurut penjelasan Psikolog Lauren Bylsma dalam The Huffington Post, menangis merupakan efek dari rasa stres atau tertekan terhadap suatu keadaan. Hal ini sangatlah wajar, bahkan menurut Lauren, menangis justru bisa membantu untuk meredakan rasa stres yang dialami seseorang dan memperbaiki suasana hati mereka.
Secara tingkatan sel, airmata wanita juga lebih mudah mengalir ketimbang pria. Pasalnya, sistem tubuh wanita memang dirancang oleh Yang Maha Kuasa untuk lebih sensitif dan mudah sedih pada hal-hal yang menyentuh hati serta perasaan.
Jadi, kaum adam, jangan langsung menuduh wanita sebagai makhluk yang lemah dan cengeng ya.
