Berawal dari hobi mengoleksi berbagai jenis anggrek di tahun 2013, Ade Andriyani kini mengembangkan sayapnya dengan berbisnis tanaman tersebut. Mengunjungi kebun anggreknya di Parung, Bogor,Jawa Barat, tim Indozone Creator Community dibuat terpukau dengan berbagai koleksi anggrek langka milik Ade yang jumlahnya lebih dari 1000 jenis. Jumlahnya terus bertambah karena ibu rumah tangga ini mengembangbiakan tanaman kesayangannya itu.
Beragam koleksi anggrek langka bisa ditemui di kebun ini, sebut saja anggrek ekor tikus asal Hutan Kalimantan, jenis Dendrobium Anosmum Variegata, jenis Catasetum dan yang termahal adalah Anggrek Papua setinggi lebih dari 2 meter yang dibanderol hingga Rp100 juta. Bukan hanya dari dalam negeri, Ade juga berburu anggrek sampai ke mancanegara seperti Thailand, Taiwan, Brazil dan Ekuador.
Aneka anggrek langka Ade jual mulai Rp650 ribu hingga ratusan juta Rupiah, sementara untuk anggrek biasa dibanderol seharga Rp100 ribu hingga Rp250 ribu.
Tren tanaman hias yang booming selama pandemi Covid-19 juga turut berimbas positif pada omzet penjualan Ade. Siapa sangka, pangsa pasarnya sudah mencakup seluruh Indonesia.
Saat ini Ade juga memiliki laboratorium agrikultur sendiri dengan 3 jenis anggrek Cattleya silangannya (yang memakai nama anak-anaknya). Istimewa, karena anggreknya telah diregistrasi di Royal Holticultural Society yang berada di Inggris.
Ade yang sudah menerbitkan buku tentang bertanam anggrek ini juga sering mengadakan seminar atau webinar tentang budidaya anggrek, diantaranya melalui cara kultur jaringan. Selain berkunjung ke kebunnya, kamu bisa melihat koleksi anggrek Ade melalui akun Instagramnya @ade_andriyani.
