Cantik, baik, sederhana, dan murah senyum. Begitulah kesan pertama yang bisa ditangkap dari sosok Farah Puteri Nahlia, anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Lahir dari keluarga berada, putri dari Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Fadil Imran dan Ina Adiati ini adalah pribadi yang tidak sombong. Ia sering berbaur dengan masyarakat kecil, duduk bersama tanpa meninggikan derajat dan statusnya.
Bukan cuma saat kampanye saat hendak mancalonkan diri sebagai anggota DPR, tetapi kebiasaan itu memang sudah dilakukannya sejak dulu bahkan sampai hari ini ketika sudah dua tahun lebih ia duduk di Senayan. Ia memang berwatak ramah dan mudah bergaul berkat didikan orang tuanya.
Farah maju sebagai anggota DPR dari Dapil Jawa Barat 9 (Subang, Majalengka, dan Sumedang). Ia meraih suara tertinggi dengan torehan 113.263 suara.
Saat ini, Farah duduk di Komisi I DPR I dan juga merupakan anggota Badan Anggaran.
Pada awal kiprahnya di dunia politik, Farah berhasil memulangkan Een Rohayati, TKW asal Subang dari Arab Saudi. Farah juga membantu mengembalikan upah Een yang tidak dibayar selama 13 tahun oleh majikannya melalui proses pengadilan di Arab Saudi.
Lahir di Semarang
Farah lahir di Semarang, 2 Januari 1996. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Al Kamal, Kebon Jeruk tahun 2001-2007. SMP di Al Azhar Bumi Serpong Damai, Tanggerang tahun 2007 - 2010. Dan SMA Sinarmas World Acedemy tahun 2010-2012.
Kemudian, dia melanjutkan pendidikan tinggi diploma di University Foundation, David Game College, London, tahun 2013 - 2016. Dia lanjut S1 Politik dan Hubungan Internasional di Royal holloway, University Of London tahun 2013 - 2016, dan S2 di tempat yang sama.
Sebelum jadi anggota DPR, Farah pernah menjadi Komisaris Utama di Masa Studio pada 2018, dan pernah magang di Direktorat HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri di tahun yang sama.
Sebagai perempuan yang menempuh pendidikan tinggi dan di luar negeri, Farah dikenal gemar membaca. Semasa kuliah, ia mengklaim bisa menamatkan 3-5 buku dalam seminggu.
"Dulu hobi banget baca buku, bahkan seminggu bisa selesaikan 3-5 buku. Salah satu goals di tahun 2021 ini adalah mencoba untuk kembali rajin membaca, mulai dari ttg self-improvement, sejarah, science, and my all time favourite; anything related to crime and investigations," katanya.
Di DPR, Farah adalah anggota DPR RI termuda kedua setelah Hillary Brigitta Lasut (lahir 22 Mei 1996). Usianya dengan Hillary hanya berbeda empat bulan. Saat dilantik pada Selasa, 1 Oktober 2019 lalu, usianya baru 23 tahun.
Meski masih muda, Faah sudah bergelar hajjah. Gelar hajjah itu tampak melekat di depan namanya saat mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI tahun 2019 lalu.
