Penetrasi pertumbuhan asuransi kesehatan dan jiwa semakin meningkat di 2023. Pihak asuransi dan insurtech mulai berkolaborasi demi menghasilkan berbagai inovasi digital.
Pemanfaatan digital onboarding atau proses akuisisi nasabah secara digital pun mulai digalakkan. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan, tantangan industri asuransi ke depannya akan kian meningkat dan dinamis seiring perkembangan teknologi.
Karena itu, pertumbuhan industri dapat dimaksimalkan dengan kerja sama antarpemangku kepentingan. Ditambah lagi target pemerintah terhadap tingkat inklusi keuangan Indonesia sebesar 90% yang perlu dipenuhi pada 2024.
Baca Juga: Biaya Rumah Sakit Indra Bekti sampai Rp600 Juta, Keluarga Ngandalin Klaim BPJS
Agar tercapai, tugas perusahaan asuransi yakni menjawab kebutuhan masyarakat untuk mencari solusi perlindungan dari berbagai risiko kehidupan. Salah satunya Great Eastern Life Indonesia menggandeng Insurtech Fuse, sebagai pionir insurtech di Indonesia, serta PT Pialang Asuransi Indotekno, dilansir ANTARA.
Head of Group Insurance & Affinity Division Great Eastern Life Indonesia Daniel Herjun Putranto mengatakan, masyarakat memiliki kekhawatiran besar terhadap risiko kecelakaan, meninggal dunia, serta penyakit kritis. Karena itu, pihaknya akan menggencarkan dan edukasi pencegahannya.
"Ketika masyarakat sudah memiliki asuransi untuk risiko terbesar dalam hidupnya, tentunya mereka bisa memiliki ketenangan hidup, yang juga bisa membuat mereka berfokus meraih mimpi," ucap Daniel saat memperkenalkan Asuransi Great Pro Solution.
Baca Juga: Alasan Biaya Rumah Sakit Indra Bekti Tak Ditanggung Asuransi Akhirnya Dibongkar Keluarga!
Sementara itu, Employee Benefit Leader FUSE Wendi Bimo Cahyo menjelaskan, platform teknologi turut membantu mengenalkan asuransi dengan menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan sistem one-stop solution, pembelian produk serta klaim asuransi bisa dilakukan secara online, cepat dan mudah.
"Kami juga ikut menghadirkan ketenangan pikiran sekaligus sebagai bentuk mitigasi risiko finansial yang mungkin terjadi di masa depan," papar Wendi.
