Cerita Fajar Sulaiman, Penjual Cilor yang Suka Galau Sukses Terbitkan Buku Best Seller!

- Selasa, 7 Juni 2022 | 11:30 WIB
Penjual cilor yang menginspirasi (Dea Audia Santi/IDZ Creators)
Penjual cilor yang menginspirasi (Dea Audia Santi/IDZ Creators)

Nasib dan garis tangan hidup seseorang memang tidak ada yang tahu, selain Tuhan tentunya. Mereka yang dulunya ‘tidak terlihat’ bisa seketika menjadi terkenal di masa depan. Hal ini yang dirasakan Fajar Sulaiman atau biasa disapa Fajar.

Pemuda kelahiran kota Pandeglang, Banten tahun 1992 ini dulu dikenal sebagai penjual aci telor (cilor) keliling. Siapa sangka, Fajar yang enggak pernah mengenyam pendidikan sastra di universitas malah sukses menelurkan buku puisi best seller yang karya-karyanya selalu ditunggu oleh penggemarnya.

-
Fajar saat jadi pembicara (Dok. Pribadi)

Terlahir dari keluarga yang sederhana, Fajar mengaku sudah terbiasa hidup mandiri sejak lulus SMA. Ia enggak sempat melanjutkan pendidikannya ke universitas karena keterbatasan biaya. Fajar yang cenderung introvert mengaku bahwa enggak punya bakat apapun. Kehidupannya pun terkesan datar-datar saja. Ia sempat bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan ketika merantau ke Jakarta beberapa tahun silam.

Lepas dari pekerjaan sebagai karyawan, ia memutuskan membuka beberapa usaha lain seperti bisnis busana muslimah, berjualan bawang goreng, workshop aquatic, dan berjualan jam tangan. Sayangnya, semuanya enggak ada yang berhasil.

Berbekal modal dari sisa tabungan, ia kemudian memutuskan berjualan cilor gerobak dengan mangkal dan berkeliling ke sekolah-sekolah.

-
Fajar ketika masih berjualan cilor (Dok. Pribadi)

Ketika pembeli sedang sepi, Fajar kerap kali membuat kutipan-kutipan sederhana yang ia bagikan di akun Instagram dengan nama @kutipanpena. Saat itu ia memang sengaja menjadikan @kutipanpena sebagai akun khusus kutipan-kutipan yang ia buat. Ia enggak mau membagikannya di akun pribadi karena kerap diejek kawan-kawannya. “Galau mulu lo”, begitu mereka kerap mengejeknya.

Lambat laun, kutipan-kutipan yang ia buat ternyata banyak dilirik orang lain. Pada 2015, Fajar kemudian berfikir untuk membukukan puisi yang ia buat. Saat itu Fajar mencetaknya secara pribadi dan ia pasarkan pada orang-orang terdekat, beberapa ia jual di e-commerce Indonesia.

Sayangnya, buku tersebut enggak laku di pasaran. Dalam satu bulan perilisannya, ia hanya sanggup menjual 100 buku saja. Kepada Tim IDZ Creators, Dea Audia Santi melalui sambungan telepon, Fajar mengaku sempat kehilangan semangat dan frustasi karena hal tersebut.

-
Fajar ketika mengisi seminar (Dok. Pribadi)

Enggak disangka, 3 bulan setelahnya buku yang Fajar buat tersebut mendadak laku keras di pasaran. Usut punya usut, ternyata ada salah satu pembaca yang membagikan kutipan bukunya ke media sosial TikTok. Orang-orang yang tertarik dengan rangkaian kata buatan Fajar dibuat penasaran dengan keseluruhan isi buku. Mereka kemudian berbondong-bondong membeli buku yang awalnya enggak laku tersebut.

-
Fajar ketika bedah buku dengan penggemar (Dok. Pribadi)

Fajar sampai harus membuka sistem pre-order karena buku yang tersedia sudah habis terjual. Sejauh ini ia berhasil menjual 70.000 eksemplar buku. Buku yang awalnya ia cetak pribadi tersebut akhirnya menarik perhatian penerbit mayor untuk mencetaknya ulang. Sampai saat ini buku yang berjudul ‘Ikhlas Paling Serius’ masih eksis bertengger di rak buku best seller.

Buku tersebut sebenarnya Fajar buat dengan ramuan kata-kata sederhana. Ia sendiri mengaku enggak punya ilmu menulis puisi. Semua ia tulis seadanya.

Ternyata hal tersebut yang menarik banyak pembaca karena mereka merasa tulisan yang ia buat bisa tersambung dengan kehidupan mereka.

“Saya mendapatkan inspirasi dari kisah-kisah kehidupan yang saya jalani selama ini. Entah kehilangan orang terdekat, putus cinta dan bahkan patah hati. Ternyata, patah hati yang saya alami saat itu bisa berbuah royalti,” ujar Fajar.

Sukses dengan buku pertama, ia kemudian menerbitkan buku kedua yang ia beri judul ‘Sabar Paling Dalam’, buku tersebut juga sukses menjadi best seller. Karena hal itu, tentu hidupnya juga ikut berubah.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X