Pemerintah Kotamadya Jakarta Timur mengabadikan nama lima tokoh Betawi menjadi nama jalan. Mereka adalah Haji Bokir, Mpok Nori, Haji Darip, Entong Gendut, dan Rama Ratu Jaya. Kelima tokoh Betawi ini memiliki peran yang luar biasa besar dalam bidangnya masing-masing.
Haji Bokir adalah maestro seni Topeng Betawi. Keahliannya bermain Topeng Betawi membawa Haji Bokir ke puncak popularitas. Paman dari Mandra ini menjadi aktor langganan film Benyamin. Sampai saat ini belum ada yang bisa menandingi kepiawaiannya dalam berakting.
Dengan segudang capaian tersebut pantas saja kalaunama Haji Bokir diabadikan menjadi nama jalan. Nama Haji Bokir digunakan untuk mengganti nama Jalan Raya Pondok Gede yang menghubungkan Kelurahan Pinang Ranti dan Kelurahan Dukuh.
Sedangkan Mpok Nori digunakan untuk mengganti nama Jalan Raya Bambu Apus, Cipayung Jakarta Timur. Lahir di Jakarta, 10 Agustus 1930, Mpok Nori adalah seniman lenong Betawi. Ia mulai dikenal luas setelah bermain dalam serial di televisi, Pepesan Kosong. Selain berakting, dia juga memiliki sanggar lenong ‘Sinoray’.
Selain dari dunia seni, Pemkot Jakarta Timur juga mengabadikan nama tokoh Betawi dari zaman kolonial Belanda, ia adalah Entong Gendut, seorang pendekar bergolok sakti yang memimpin pemberontakan melawan Belanda pada 1916. Selain itu Entong Gendut diklaim memiliki ilmu kebal seperti Si Pitung. Namanya kini diabadikan sebagai pengganti Jalan Budaya, Condet, Jakarta Timur.
Nama Muhammad Arif atau biasa dikenal dengan Haji Darip sudah enggak asing lagi untuk warga Klender, Jakarta Timur. Pria ini dikenal sebagai ulama sekaligus pemimpin perlawanan terhadap kompeni Belanda dan Jepang. Haji Darip memiliki julukan sebagai Panglima Perang Klender. Untuk mengenang jasanya Jalan Haji Darip digunakan untuk mengganti Jalan Timur Raya.
Terakhir nama Rama Ratu Jaya menggantikan nama Jalan BKT sisi Barat dari titik awal persimpangan Jalan Penggilingan hingga Jalan Raya Damai. Rama Ratu Jaya merupakan seorang pemimpin sekaligus seorang inspirator dari Pemberontakan Tambun yang terjadi ditahun 1869.
Rama berprofesi sebagai guru bela diri memiliki banyak pengikut sampai ke daerah Tambun. Disela-sela mengajak muridnya untuk menolak ketidakadilan yang dilakukan oleh para tuan tanah yang dibantu oleh Belanda.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini
