Kain Tenun Bangka Belitung Naik Kelas, Mejeng di Fashion Show Desainer Ternama

- Senin, 27 Juni 2022 | 09:35 WIB
Kain tenun Bangka Belitung di pagelaran fashion show Dhea Pangabean. (Rukmi Hapsari/IDZ Creators)
Kain tenun Bangka Belitung di pagelaran fashion show Dhea Pangabean. (Rukmi Hapsari/IDZ Creators)

Banyak sekali kain tradisional Indonesia yang unik dan menarik. Tidak hanya setelah menjadi pakaian dan digunakan, bahkan cara membuat kain itu juga sangat menarik, salah satunya Tenun Cual yang berasal dari Bangka Belitung

Dulu kain ini sering digunakan oleh kaum bangsawan keturunan Ence' Wan Abdul Haiyat di Kampung Petenon, pada abad ke-18. Makna dari Tenun Cual celupan awal pada benang yang akan diwarnai. 

Tenun Cual ini sendiri adalah perpaduan antara teknik songket dan tenun ikat. Satu yang menadi ciri khasnya adalah susunan motif menggunakan teknik tenun ikat. Kain asli Tenun Cual ini bisa dibuat menjadi celana, rok, jaket dan sarung trendy yang dipadukan dengan blouse atau tunik. 

-
Kain tenun Bangka Belitung di pagelaran fashion show Dhea Pangabean. (Rukmi Hapsari/IDZ Creators)

Salah satu perancang busana kebanggaan tanah air Ghea Pangabean mencoba berkreasi dengan menggunakan Tenun Cual dengan tunik  dari bahan chiffon dan organza dengan print motif emas ciri khas Ghea dipadukan hiasan manik dan bordir.

Ghea yang sangat mencintai budaya Indonesia berharap untuk bisa terus melestarikan kain asli Indonesia dan menjadi inspirasi untuk generasi muda.   Ghea tampil dan memotivasi para siswa UIC College yang mengadakan gelaran Fashion Show 3 Generation bekerjasama dengan Hope (Gelang Harapan) yang merupakan suatu gerakan yang bertujuan meneruskan tradisi mengangkat budaya Indonesia dan menjaga kesinambungan alam lintas generasi.

Dalam acara ini ditampilan hasil kreatifitas siswa dalam bidang bisnis, fashion, desain, dan musik, juga penggalangan dana untuk penderita kanker yang membutuhkan.

Beberapa perancang tanah air juga penampilkan kreasinya, yaitu Amanda Janna yang mengangkat tema Borneo Pigmy elephant dan Suku Dayak. Dalam koleksi kali ini Amanda Janna mengangkat motif yang  terinspirasi dari Harimau Sumatera dan suku Mentawai, suku tertua di Indonesia dari Kepulauan Sumatra. 

-
Kain tenun Bangka Belitung. (Rukmi Hapsari/IDZ Creators)

Kemudian Rinda Salmun mengusung konsep “Upcycling” dan “Zero Waste” dalam produksinya dengan menggabungkan  daur ulang, dan pemilihan materi yang lebih ramah lingkungan.

“Kelangsungan industri kreatif salah satunya fashion Tanah Air harus disokong oleh generasi penerus yang akan memegang tongkat estafet, baik dari sisi akademik,  kemampuan serta memiliki wawasan global,” ujar Adhirama Gumay selaku Presiden Direktur USG Education.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

-
IDZ Creators

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X