4 Perbedaan Psikolog dan Psikiater dalam Tangani Masalah Mental

- Kamis, 6 Oktober 2022 | 16:12 WIB
Ilustrasi psikolog sedang konseling (freepik.com)
Ilustrasi psikolog sedang konseling (freepik.com)

Mental yang sehat mendukung kesehatan fisik seseorang. Ketika masalah mental terganggu, ada baiknya untuk langsung berkonsultasi dengan profesional. 

Dalam hal ini, kamu bisa berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Namun, sebelum berkonsultasi, kamu perlu mengetahui perbedaan Psikolog dan Psikiater.

1. Menangangi kasus pada tahap berbeda 

-
Ilustrasi psikolog sedang konseling (freepik.com)

Psikolog adalah seorang yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi gejala dari faktor sosial, budaya, dan lingkungan. 

Sementara itu, Psikiater lebih dikenal sebagai dokter spesialis kedokteran jiwa dengan memberikan diagnosis dan pengobatan. 

Pada dasarnya, kedua profesi tersebut menangani gangguan kesehatan mental pada tahap berbeda.

Psikolog melakukan pemeriksaan pada tahap pertama berdasarkan pola pikir yang mempengaruhi kerja otak dan kesehetan emosional. 

Ketika Psikolog merasa hasil tes tersebut membutuhkan pengobatan, maka akan dirujuk ke Psikiater. 

2. Latar belakang pendidikan berbeda 

-
Ilustrasi pendidikan dokter kejiwaan (freepik.com)

Perbedaan Psikolog dan Psikiater selanjutnya adalah kedua profesi tersebut memiliki latar pendidikan berbeda. 

Psikolog menempuh pendidikan strata-1 (S1) Ilmu Psikologi dan dilanjutkan dengan program Magister Psikologi Profesi agar bisa praktik dan konseling. 

Magister Psikologi tersebut pun memiliki berbagai peminatan, mulai dari industri dan organisasi hingga klinis kesehatan. 

Di sisi lain, Psikiater adalah seorang dokter spesialis jiwa dengan gelar Sp.KJ, dengan masa tempuh residensi selama 4 tahun. 

3. Cara diagnosis berbeda 

-
Ilustrasi diagnosis psikologi (freepik.com)

Cara diagnosis yang berbeda juga menjadi perbedaan psikolog dan psikiater. 

Saat melakukan diagnosis, psikolog mempersilahkan klien untuk bercerita dan melakukan cognitive behavioural test, seperti kuesioner, tes IQ, hingga neuropsikologi untuk melihat perilaku dan emosional. 

Sementara itu, psikiater melakukan diagnosis gangguan kejiwaan dengan lebih kompleks. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X