Usianya Masih 10 Tahun, Bocah Asal Bali Jadi Pelopor Gerakan Anti Sampah, Kamu Gimana?

- Jumat, 25 November 2022 | 14:51 WIB
Joseph, bocah Bali yang peduli lingkungan (Z Creators/Dada Sabra Sathilla)
Joseph, bocah Bali yang peduli lingkungan (Z Creators/Dada Sabra Sathilla)

Siapapun bisa menjadi pelopor perubahan, termasuk anak kecil. Berawal dari keprihatinan melihat situasi lingkungan sekitar, Joseph Arjuna Wijaya atau biasa disapa Joseph, bocah 10 tahun asal Bali mendedikasikan sebagian waktunya untuk membersihkan lingkungan di Bali dari sampah. Niat mulianya enggak hanya untuk mengurangi jumlah sampah di Bali tapi juga untuk membantu menyekolahkan anak-anak enggak mampu.

Ide mulia ini lahir dari benak Joseph karena melihat data bahwa Indonesia menyumbang 1,3 juta ton sampah plastik di lautan setahunnya, sehingga menjadikan Tanah Air sebagai negara pencemar laut terbanyak di dunia. 

Nah, di Bali sendiri, sampah plastik, kertas hingga organik banyak dijumpai mulai dari pantai sampai lautan. 

-
Bocah asal Bali yang peduli lingkungan (Z Creators/Dada Sabra Sathilla)

Meski sudah banyak gerakan bersih-bersih sampah di pantai dan adanya larangan menggunakan tas dan sedotan plastik di banyak tempat, Joseph menilai sampah masih menjadi masalah yang serius di Bali. 

"Jadi dulu waktu aku lagi main dengan teman-teman saat Covid-19. Mereka dari Kupang, Jawa, dan Sumatera, saya iseng memungut sampah dan mendaur ulang. Terus saya tanya ke Ayah apakah boleh saya melakukan ini (memungut dan mendaur ulang sampah), jadi saya bisa bantu anak-anak bersekolah dan membersihkan lingkungan?” Ujar Joseph Arjuna Wijaya, mengenai awal mula kegiatannya memungut sampah. 

Joseph yang dididik lewat homeschooling mendedikasikan waktunya untuk memungut sampah di sekitar rumahnya lalu mendaur ulang setiap Selasa, Kamis dan Sabtu. Dengan peralatan sederhana, sampah-sampah tersebut didaur ulang menjadi gantungan kunci. Setiap hari Minggu, ia membuka booth di La Brisa Sunday Market untuk memasarkan hasil karya daur ulang. 

-
Sampah yang didaur ulang oleh Joseph Wijaya (Z Creators/Dada Sabra Sathilla)

Karena masyarakat banyak yang tertarik dengan progam daur ulang ini, Joseph dan ayahnya mendistribusikan tempat sampah khusus daur ulang ke 50 villa di Berawa, Canggu, Umalas, dan Pererenan. 

Setiap minggu sampah mereka ambil dan daur ulang di rumah. Sisanya dikirim ke pusat daur ulang di Surabaya dan Mojokerto. 

“Kebanyakan masih bule, lokal belum”, ujar anak blasteran Jawa-Inggris ini. 

Ia berharap ke depannya masyarakat lokal juga tertarik untuk mendaur ulang sampah anorganiknya agar bisa mengurangi jumlah sampah, salah satunya dengan mengadakan acara bersih-bersih pantai 1 kali sebulan.  

Baca Juga: Gokil! Sampah Kayu Menjadi "Mesin" Cuan Ratusan Juta, Laris Manis di Inggris dan Jepang

-
Joseph mengumpulkan sampah di pantai (Dok. Pribadi)

Hasil penjualan barang daur ulang ia gunakan untuk membantu menyekolahkan anak-anak kurang mampu di Bali. Hingga kini sudah ada 7 anak yang dibantunya untuk melanjutkan sekolah.

Saat ini, Joseph bersama komunitas masyarakat Canggu @canggucommunity mengajak masyararakat Bali untuk berkontribusi mengurangi sampah di Bali dengan ikut memisahkan sampah sesuai jenisnya dan juga mendaur ulang.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X