Enggak Bisa Menikmati Hidup Jadi Alasan Orang Korsel Ogah Jadi Dokter Spesialis

- Selasa, 21 Februari 2023 | 16:05 WIB
Ilustrasi dokter yang makan terburu-buru di cuplikan drama Hospital Playlist. (Netflix)
Ilustrasi dokter yang makan terburu-buru di cuplikan drama Hospital Playlist. (Netflix)

Kedokteran masih menjadi jurusan bergengsi dan hampir tidak pernah sepi peminat di sejumlah negara. Tapi, untuk masuk dunia kedokteran juga bukanlah hal yang mudah.

Sekolahnya dianggap berat dan biayanya pun tidak murah, terutama untuk melanjutkan menjadi dokter spesialis. Ada banyak hal yang harus dipertaruhkan.

Di Korea Selatan (Korsel), peminat dokter spesialis semakin sedikit. Kebanyakan mereka memilih jadi dokter umum demi menghindari beban kerja yang terlalu berat. Bukan tanpa alasan, mereka khawatir akan selalu membagi jatah hidupnya dengan pasien.

Seperti yang diceritakan seorang dokter residen di sebuah rumah sakit Korsel, Kim Ah-Reum (31). Awalnya, ia ingin menjadi dokter spesialis untuk menyalamatkan nyawa banyak orang.

Baca juga: 10 Drakor tentang Dokter Terbaik, Hospital Playlist Memimpin!

-
Ilustrasi cuplikan scene di drama Korea berjudul Hospital Playlist. (Netflix)

Namun, setelah menjalani residen selama 2 tahun, dia memutuskan untuk keluar dari dunia kedokteran dan memilih kerja kantoran.

Jam kerja yang tidak menentu dan kurangnya waktu istirahat membuat dr Kim kewalahan.

"Saya merawat pasien tanpa tidur sepanjang malam, rasanya seperti membagi hidup saya dengan pasien," ujarnya, seperti dikutip Indozone dari media Korsel Donga Ilbo, Selasa (21/2/2023).

Bukan cuma dr Kim saja yang mengalaminya, banyak dokter-dokter lainnya di Korsel yang memilih pindah dari spesialis atau keluar dari dunia kedokteran.

Mereka yang memilih pindah ini biasanya memutuskan untuk hijrah ke pedesaan.

Dokter residen lainnya yang bernama Jeong juga mengeluhkan beban kerja yang menurutnya 'gila'.

Saat lagi di kantin, makanan belum setengah habis dia sudah harus langsung lari ke UGD menyelamatkan pasien.

Dia memang lega pasiennya selama, tapi mengingat masih ada 40 pasien lagi yang harus dikunjungi, dirinya jadi frustrasi. Padahal, pemerintah Korsel sudah menetapkan jam kerja residen maksimal 80 jam per minggu.

Baca juga: Upaya Menkes Hadapi Krisis Dokter Spesialis di Indonesia, Ubah Sistem

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X