Mengurus anak-anak bukanlah sesuatu yang mudah. Butuh waktu, tenaga, dan pikiran untuk menjaga dan mendidik mereka.
Namun ternyata bukan itu yang membuat perempuan atau ibu lebih stres dalam sehari-hari. Ternyata suaminya-lah yang membuatnya semakin stres.
Hal ini disimpulkan dari survei yang dilakukan oleh Today pada 7.000 ibu-ibu sebagai responden seperti dilansir dari VT, Kamis (30/1/2020). Dari penelitian tersebut, ditemukan tingkat rata-rata stres seorang ibu berada di level 8,5 dari 10.
Dari jumlah responden tersebut, 46% mengatakan bahwa suami menyebabkan mereka merasa lebih stres dalam kehidupan sehari-hari dibanding menjaga anak.
Sebagian besar responden mengatakan, mereka memandang pasangan sebagai "anak besar" daripada pasangan yang setara. Jadi selain mengurus anak, mereka juga mengurus pasangan layaknya anak.
Dari hasil survei ini, diketahui tiga perempat dari para ibu menemukan bahwa sebagian besar tugas mengasuh anak jatuh pada mereka. Mereka pula yang cenderung khawatir tidak memiliki cukup waktu dalam sehari untuk menyelesaikan semua tugas yang perlu dilakukan.
Selain itu, satu dari lima perempuan menuduh bawah sumber stres dalam kehidupan sehari-hari mereka berasal dari fakta bahwa mereka seolah-olah tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari pasangan.
Ahli terapi dan penulis Hal Runkel mengatakan, masalahnya bukan pada laki-laki, tapi pernikahan. Ia mengklaim bahwa pernikahan adalah hubungan yang lebih sulit daripada mengasuh anak.
Berbeda dengan penilaian ibu, di sini lain diadakan survei terhadap 1.500 ayah. Dari survei tersebut ditemukan, bahwa mereka merasa seperti berkontribusi dalam membesarkan anak-anak tapi tidak mendapatkan pujian.
