Belakangan ini, kemacetan di Jakarta menjadi sorotan karena dianggap semakin parah. Masyarakat, publik figur hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyoroti kemacetan Ibukota ini.
Semenjak pandemi virus corona sudah melandai dan masyarakat kembali bebas beraktifitas, otomatis mobilitas masyarakat pun kembali meningkat. Ruas-ruas jalan juga mulai dipadati pengendara baik roda dua maupun roda empat.
Baca Juga: Jakarta Macet Selama Ramadhan, Polda Metro Jaya: Masih Normal Kok
Volume kendaraan di jalan-jalan Ibukota berangsur-angsur kembali normal bahkan di atas normal. Banyaknya pekerja dari luar daerah yang bekerja di Jakarta tentunya semakin menambah kepadatan jalanan khususnya di jam berangkat kantor dan jam pulang kantor.
Bahkan bukan hanya jam pergi dan pulang kantor saja, di jam-jam atau waktu siang pun juga terjadi kemacetan.
Hal ini diungkapkan Rian, salah satu pengguna jalan yang melintas di Jl. TB Simatupang dari arah Pasar Rebo menuju perempatan Ragunan dan Cilandak.
"Ini padahal jam siang, tapi macetnya sudah separah ini. Mungkin jam pulang sekolah tapi setahu saya bulan puasa gini jam pulang sekolah dimajukan. Gak tahu kenapa tambah macet gini, udah kayak apotek tutup, gak ada obat!" ujarnya kepada Indozone, Selasa (4/4/2023).
Lembaga pemeringkat lalu lintas kota dunia, Tomtom International BV melalui laman resminya menempatkan indeks kemacetan Jakarta naik hampir 20 peringkat dari peringkat ke 46 pada 2021 menjadi peringkat ke-29 pada 2022.
Keluh Kesah Pengguna Jalan
Di sosial media khususnya di Twitter, warganet dari berbagai kalangan mengungkapkan keluh kesah mereka dengan kemacetan Jakarta.
Baca Juga: Kocak! Sopir Truk Ini Tertidur Pulas, Bikin Macet Arus Lalu Lintas
Komedian atau komika Gilang Bhaskara mengungkapkan, selain Jakarta yang terasa semakin macet, faktor pengendara yang ugal-ugalan tutur memperparah kondisi jalanan Ibukota.
"Selain Jakarta terasa makin macet, perilaku pengendaranya juga terasa makin ugal-ugalan. Apakah efek tidak ada lagi tilang manual?," tulisnya melalui akun @gilbhas.
Selain Jakarta terasa makin macet, perilaku pengendaranya juga terasa makin ugal-ugalan. Apakah efek tidak ada lagi tilang manual? ????
— Gilang Bhaskara ???????? (@gilbhas) April 3, 2023
Seorang warganet dengan akun @sukar_ia bahkan menyarankan orang-orang agar berhenti bermimpi punya cita-cita kerja di Jakarta. Hal ini dikarenakan populasi Jakarta yang sudah membludak sehingga macet dimana-mana.