Di Indonesia, bunga pansy mungkin kurang populer. Tapi di negara-negara empat musim, pansy termasuk primadona bunga taman. Warna-warnanya cantik, pola bunganya juga unik.
Pansy memiliki 3 pola, dengan skema warna dan desain berbeda. Pertama, pansy warna tunggal tanpa pola apapun, seperti biru dan kuning. Varietas ini memiliki aroma segar harum. Varietas pansy kedua, memiliki garis-garis hitam.
Yang ketiga dan paling populer, memiliki pola berbentuk seperti wajah. Varietas ini umumnya memiliki tiga warna. Asal-usulnya diperkirakan berawal tahun 1800-an di Iver, Buckinghamshire, Inggris.
Beda Warna Beda Makna
Nama ilmiah pansy adalah Viola tricolor var. hortensis. Nama pansy berasal dari bahasa Prancis "pensee", yang berarti pikiran. Bunga ini dianggap mewakili pikiran yang disertai kekaguman dan cinta akan seseorang.
Setiap warna pansy punya makna sendiri. Pansy kuning melambangkan hal-hal positif dan kebahagiaan. Memberikan pansy kuning adalah salah satu cara terbaik, untuk mengangkat suasana hati seseorang yang sedang mengalami fase sulit dalam hidup.
bunga pansy merah merupakan simbol cinta romantis. Pansy biru sering dikaitkan dengan kejujuran dan pengabdian. Sementara, pansy putih simbol kesucian dan kebajikan.
Pansy ungu memiliki aura agung, sehingga diasosiasikan dengan keindahan dan martabat. Pansy ungu menjadi varietas paling populer. Beda halnya dengan pansy oranye, yang termasuk langka. Pansy oranye melambangkan harapan, optimisme serta mengekspresikan kesenangan.
Dijuluki Ibu Tiri
Bunga Pansy dikenal dengan puluhan nama populer. Antara lain "wajah monyet", dan "tiga kepala berkerudung". Di Jerman, Denmark dan Skotlandia, pansy dijuluki “ibu tiri”.
Julukan ini ada kaitannya dengan dongeng rakyat di ketiga negara tersebut. Struktur bunga adalah inti dari kisahnya. Ibu tiri jahat dilambangkan dengan kelopak bagian bawah: yang terbesar dan terindah.
Dia memiliki dua putri kandung yang diwakili oleh kelopak berukuran sedang. Sementara, putri tirinya yang malang dilambangkan dengan kelopak bunga yang paling kecil dan berwarna pudar.
Pansy juga kerap dikaitkan dengan cerita rakyat di Rusia. Dahulu kala hiduplah seorang gadis ramah dan tulus. Suatu hari, dia bertemu seorang pemuda yang datang ke desanya. Sang pemuda berjanji akan kembali dan menjemputnya. Setiap hari gadis itu menunggunya, tapi sang pemuda tak pernah muncul.
Gadis itupun mati. Bunga tiga warna yang menakjubkan tumbuh di kuburannya. Putih melambangkan harapan gadis itu. Kuning mewakili keheranannya, karena sang pemuda tidak kembali. Terakhir, ungu melambangkan hancurnya mimpi dan kematiannya.
