Demi menyukseskan dunia pendidikan di desa terpencil di pesisir pantai Kabupaten Langkat, enggak jarang seorang guru harus rela mengorbankan keluarga bahkan nyawa untuk anak didiknya.
Seperti yang dilakukan Dedek Subagus, bersama beberapa rekannya. Setiap pagi, Dedek, panggilannya harus melintasi lautan luas dan naik sampan motor demi mengajar di Dusun Kebun Ubi, Desa Pangkalan Siata, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Dedek dan rekan-rekannya harus menghalau rasa takut pada gelombang air laut. Apalagi kalau ombak sedang tinggi, untaian doa enggak lepas dari mulut mereka.
"Takut bercampur was-was setiap kali ombak dan angin menerjang perahu motor. Itulah yang selalu kami rasakan begitu juga saat berpapasan dengan kapal besar di lautan lepas, membuat nyali kami terkadang ciut.” Ucap Dedek Subagus.
Sebagai guru, Dedek Subagus dan Ika Puji Astuti yang ditugaskan di desa terpencil tidak ciut untuk tetap mengajar di SDN Pangkalan Siata. Tujuan mereka hanya satu, ingin memajukan dunia pendidikan sebagai garda terdepan untuk menjadikan generasi penerus anak bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia.
Dedek berharap apa yang ia dan teman-temannya dedikasikan untuk anak-anak di desa terpencil seperti Pangkalan Siata mendapat perhatian dan apresiasi dari pemerintah
Artikel Menarik Lainnya:
Naik Cable Car dengan Jalur Terpanjang di Dunia, dari Laut ke Puncak Gunung Cuma 10 Menit
Dekorasi Ngunduh Mantu Kaesang-Erina Berkonsep Mataram Islam, Begini Detail Prosesinya
Resep Nasi Goreng Daun Mengkudu Khas Betawi, Dijamin Sehat dan Kaya Rasa
Kisah Rani Rindang, Sukses Membuat Urap dan Sate Ayam Terkenal di Ekuador
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.