Masih banyak orang yang tidak menghargai jerih payah seniman dalam membuat karya. Para calon pelanggan mengira mereka bisa menawar harga semurah mungkin, atau malah gratis.
Seperti yang baru-baru ini dialami oleh seorang seniman bernama Yasser. Dia mendapat tawaran untuk menggambar seorang wanita beserta saudarinya. Namun, calon pelanggan ini kaget bukan main saat mengetahui daftar harganya.
Yasser menjelaskan bahwa banderol jasanya adalah sekitar Rp210 ribu untuk satu orang saja dengan ukuran kertas A4. Jika menggambar dua orang, maka tarifnya menjadi sekitar Rp316 ribu.
Si pelanggan terkejut karena mengira bayarannya hanya sekitar Rp35 ribu hingga Rp70 ribu saja. Dia berusaha menawar, tapi Yasser menjelaskan bahwa menggambar seseorang secara realistis bukanlah hal mudah.
Calon pelanggan ini bahkan menuding Yasser mengambil terlalu banyak untuk karena harga alat lukis yang digunakan tidak sampai Rp70 ribu.
Tampaknya, dia tidak menjadikan "skill" sebagai indikator dalam menentukan harga jasa. Dilansir dari World of Buzz, Yasser mengungkap ini bukan kali pertama dia menghadapi calon pelanggan seperti itu.
Banyak yang menawar jasa lukisnya dengan harga murah, bahkan teman-temannya sendiri meminta gratis. Padahal, Yasser butuh 6-7 jam untuk menyelesaikan satu lukisan.
Matanya juga lelah dan kering karena harus fokus melukis selama berjam-jam. Karena itu, bisa dipahami betapa kesalnya dia saat ada orang yang meminta harga murah, atau gratis.
"Menurutku seni itu subjektif. Ada yang merasa itu eksklusif, berseni, dan orang lain mungkin melihatnya tak lebih dari sebuah gambar semata. Tapi, kebanyakan orang awam gagal mengetahui nilai seni." kata Yasser.
Dia meminta orang-orang lebih paham bahwa butuh waktu lama bagi seniman untuk memiliki skill mumpuni, tak melulu bergantung pada harga bahan-bahan yang digunakan.
