Apakah kamu selalu mendambakan kesempurnaan dalam keseharianmu? Berharap semuanya berada di jalur yang benar sesuai dengan keinginan dan standar yang dirimu buat? Jika ia, mungkin kamu termasuk seseorang yang amat perfeksionis.
Kamu juga tak ingin ada kegagalan yang muncul dihadapanmu setelah kamu memusatkan pikiran, perhatian, waktu serta tenagamu untuk membuat strategi terbaik agar dapat kamu gunakan pada aktivitas harianmu. Kamu enggan melakukan hal apapun secara setengah-setengah. Untuk itu, kamu pun memerlukan partner yang mendukungmu sepenuh hati.
Akan tetapi, tahukah kamu bahwa sikap perfeksionis itu lambat laun bisa menimbulkan efek negatif? Salah satunya, kamu akan menjadi seseorang yang mudah merasakan kecemasan. Kamu tak bisa bersikap biasa saja layaknya orang lain yang menganggap bahwa hidup ini akan baik-baik saja meskipun diri ataupun lingkungan sedang tak sempurna.
Kamu akan terkurung dalam pola pikirmu sendiri yang memaksamu untuk selalu bersikap sempurna apapun kondisinya. Kamu juga sulit menerima kegagalan yang menimpamu. Dirimu seolah tak percaya akan kegagalan yang singgah di hidupmu.
Bukan hanya diri sendiri, kamu pun akan menumpahkan kecemasanmu pada orang lain. Kamu selalu menuntut mereka untuk bisa menyamai langkahmu. Kamu akan cemas jika kamu tertinggal karena orang lain yang tak bisa bersikap sempurna layaknya dirimu.
Oleh karena itu, sebelum semua terjadi, cobalah untuk belajar bersikap biasa saja. Bersikaplah sesuai porsinya supaya kamu tak merasa tersiksa. Selain itu, katakan pada dirimu bahwa tak menjadi sempurna bukanlah sebuah kesalahan yang besar. Nah, semoga bermanfaat!