Friendzone biasanya dialami oleh seseorang yang memiliki perasaan lebih terhadap teman terdekatnya. Perasaan tersebut cenderung mengarah pada sebuah hubungan percintaan yang diidamkan. Akan tetapi, temannya tersebut tak menyadari atau bahkan sama sekali tak memiliki perasaan yang sama.
Lalu, mengapa seseorang bisa terjebak dalam friendzone? Sebenarnya, ketika seseorang memutuskan untuk menyukai teman dekatnya, ia harus siap jika suatu saat nanti rasa cintanya tersebut bertepuk sebelah tangan. Terlebih jika diawal, mereka berdua sepakat untuk tak melibatkan cinta di dalamnya dan murni hanya menjalani pertemanan biasa.
Namun seiring berjalannya waktu, salah satu dari mereka pasti merasakan ada yang spesial dalam hubungan pertemanan tersebut. Entah itu berupa perhatian yang tercurah penuh, teman bercerita yang selalu hadir menemani dan hal-hal menyenangkan lain yang dilakukan bersama. Inilah yang menyebabkan seseorang merasa terbiasa dan bahagia menjalani rutinitas tersebut.
Kemudian, ketika ia menyadari bahwa temannya itu tak memiliki rasa yang sebanding dengannya, ada rasa kecewa dan khawatir yang muncul bersamaan. Sebab ketika ia memilih untuk menjauh dan melupakan temannya, otomatis ia akan kehilangan hal-hal menyenangkan yang biasa dilakukan bersama teman dekatnya itu.
Ia pun tak ingin dicap sebagai pengecut dengan lari dan menghilang begitu saja saat cintanya ditolak. Ia akan berusaha sekuat mungkin untuk tetap berada di samping teman dekatnya itu. Meskipun, sebenarnya hatinya perih.
Nah, jika kamu sedang berada di posisi tersebut, tak ada salahnya untuk menentukan sikapmu sendiri. Kamu bisa pergi dan menghilang. Ataupun tetap bertahan dan berharap suatu saat nanti cintamu akan terbalas. Semoga beruntung!
