Banyak orang berpendapat bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan hari lahir beliau yakni 12 Rabiul Awal. Oleh karena itu, umat Islam di seluruh dunia merayakannya dengan berdoa dan bersalawat kepada Baginda Nabi.
Namun, di Indonesia sendiri perayaan Maulid Nabi Muhammad biasanya dirayakan dengan acara khusus yang didalamnya terdapat perlombaan akan pemahaman agama Islam, ceramah agama serta kisah-kisah hidup Nabi Muhammad.
Lalu, bagaimana seharusnya sikap umat Islam dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW?
Baca Juga: Maulid Nabi di Rumah 'Sultan', Ada Pohon Duit Rp50 Ribuan hingga Sekeranjang Penuh Sembako
Dilansir muidigital, kebolehan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki argumentasi syar'i yang kuat. Seperti Rasulullah SAW merayakan kelahiran dan penerimaan wahyunya dengan cara berpuasa.
“Dari Abi Qotadah al-Anshori RA sesungguhnya Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku”. (H.R. Muslim)
Oleh karena itu, para ulama menyarankan dalam rangka memperingati Maulid, hendaknya umat Islam melakukan beberapa hal berikut agar tidak melenceng dari aturan agama yang sebenarnya.
1. Memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW.
2. Berdzikir dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
3. Membaca sejarah Rasulullah saw. dan menceritakan kebaikan-kebaikan dan keutamaan-keutamaan beliau.
4. Memberi sedekah kepada yang membutuhkan atau fakir miskin.
5. Meningkatkan silaturahmi sesama muslim dengan mengadakan pengajian atau majlis ta’lim yang berisi anjuran untuk kebaikan dan mensuritauladani Rasulullah saw.
Nah, jika di lingkungan kamu masih terdapat budaya seperti yang disarankan di atas, ada baiknya kamu berpartisipasi ya untuk meningkatkan ketakwaan serta meneladani sikap Rasulullah SAW.
