Sosok Berkarisma, Apakah Seorang Narsistik Mampu Memimpin Lebih Baik?

- Senin, 11 November 2019 | 15:45 WIB
Ilustrasi seorang pimpinan (Pexels/Moose Photos)
Ilustrasi seorang pimpinan (Pexels/Moose Photos)

Ada kemungkinan kamu bekerja untuk seorang narsistik. Mungkin kamu pernah bekerja pada seseorang yang tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan rasa kagum dari orang lain. 

Baik itu politisi atau CEO, seorang pimpinan ternyata biasanya diisi oleh seorang yang narsistik, lho. 

Tetapi, hanya karena mereka dipilih atau dipromosikan tidak selalu bahwa mereka adalah orang-orang terbaik dalam pekerjaan tersebut, lho. 

Tetapi, mengapa kebanyakan narsistik lebih mungkin menjadi pemimpin? 

-
Ilustrasi pemimpin yang narsistik (Pexels/energepic.com)

Studi-studi secara konsisten menunjukkan bahwa seorang narsistik lebih cenderung melangkah ke dalam posisi kekuasaan, melansir dari Psychology Today

Mereka seringkali melebih-lebihkan keterampilan dan suara seolah-olah mereka dapat menangani apa saja. Keangkuhan mereka cenderung dianggap sebagai kepercayaan, rasa percaya diri yang tinggi, yang dapat menyebabkan promosi mereka lebih cepat dalam bidang pekerjaan. 

Orang-orang narsistik cenderung menawan dan karismatik. Jadi, dari awal mereka menampilkan sebagai sosok yang menyenangkan dan berkualitas, yang menjelaskan alasan mereka banyak dipromosikan. 

Selain dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi, narsistik juga dapat menghasilkan lebih banyak uang, lho. 

Para peneliti menemukan bahwa CEO narsistik yang yakin akan visi mereka sendiri, menarik lebih banyak pengikut. 

Akibatnya, banyak pemimpin narsistik yang populer dan gaji mereka cenderung mencerminkan rasa percaya diri mereka yang tinggi. 

Apakah orang narsistik mampu menjadi pemimpin yang baik? 

-
Ilustrasi memimpin rapat (Pexels/Rebrand Cities)

Selama dekade terakhir, banyak penelitian telah memeriksa posisi narsistik dalam kepemimpinan. Hasilnya bervariasi, tergantung pada bagaimana penelitian dilakukan. 

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Personel Psikologi meninjau semua literatur yang ada untuk membantu membangun jawaban yang lebih pasti. Pada akhirnya, para peneliti menemukan tidak ada hubungan langsung antara narsisme dengan kesuksesan seorang pemimpin.

Tentu saja, narsistik menilai diri mereka sebagai pemimpin yang sangat baik. Namun, bawahan, rekan kerja, dan mitra mereka cenderung tidak setuju dengan ulasan pemimpin yang bersinar.

Tetapi, penelitian ini juga menyoroti fakta bahwa seorang pemimpin tidak sepenuhnya narsistik atau tidak narsistik sama sekali. Tidak bisa diukur seberapa banyak narsisme yang terlihat pada diri seseorang.

Hasil lainnya adalah, para peneliti juga menemukan bahwa bos dengan tingkat narsisme yang sangat rendah bisa menjadi pemimpin yang buruk, sama seperti mereka yang memiliki tingkat narsistik  yang tinggi. 

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X