Pentingnya Masa Pubertas Remaja Tanpa 'Baper', Menentukan Tujuan Hidup!

- Jumat, 3 Desember 2021 | 12:17 WIB
Ilustrasi Remaja. (Pixabay)
Ilustrasi Remaja. (Pixabay)

Masa remaja adalah masa peralihan hidup seseorang untuk berproses menjadi sosok individu yang terbaik di dalam hidup mereka. Tak jarang masa remaja juga disebut sebagai masa pubertasnya manusia.

Pada masa remaja, biasanya seseorang mengenal hal baru yang kemudian akan dikembangkannya menjadi identitas yang melekat di dalam diri mereka. Namun, seringkali masa remaja menjadi masa yang cukup sulit bagi sebagian orang untuk penyesuaian. Tak jarang bagi beberapa orang akan terbawa perasaan dalam menjalani masa-masa menjadi remaja.  

Baca Juga: Sensitif, 4 Zodiak Ini Terlalu Baper pada Semua Hal

Psikolog klinis Universitas Indonesia, Tara de Thouars, BA, M.Psi berpendapat, penting bagi para remaja untuk bisa melewati masa pubertas dengan perilaku yang positif dan tanpa terbawa perasaan (baper).  Tara mengatakan hal tersebut akan berkenaan dengan tujuan hidup dalam mengembangkan versi terbaik mereka.

"Penting bagi remaja untuk bisa melewati masa pubertas dengan attitude yang positif dan tanpa ‘baper’, agar bisa menemukan purpose serta menjadi versi terbaik dari diri mereka,” kata Tara dalam siaran persnya, dikutip Antaranews Jumat (03/12/2021).

Hal ini menurut Tara merujuk pada teori psikologi perkembangan “Erikson’s 8 stages of psychosocial development” yang mengungkapkan bahwa masa remaja menjadi masa pencarian identitas diri.

Pada masa ini, remaja memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi independen dari keluarga, membentuk body image yang positif, diakui dan diterima oleh lingkungan sosial, serta benar-benar membentuk identitas yang sesuai. Oleh karena itu, penting sekali bagi remaja untuk bisa diterima, diakui, dan menjadi bagian dari lingkungan sosialnya.

“Sebaliknya, isu-isu seperti perundungan, penolakan, dan juga penilaian negatif dari lingkungannya menjadi hal yang dapat sangat mengganggu emosinya atau dalam istilah lain, ‘baper’," kata Tara.

Tak hanya itu, menurut Tara para remaja juga jadi bisa mengalami role confusion. Kondisi ini membuat remaja menjadi tidak bisa menampilkan potensinya secara maksimal, tidak percaya diri, dan menghambat perkembangan secara keseluruhan.

"Apalagi memasuki masa puber yang ditandai dengan menstruasi, secara biologis remaja perempuan pasti mengalami perubahan hormon yang dapat mempengaruhi mood," tutur Tara.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X