Berawal dari hobi dan bermodal keterampilan menjahit, Nani Eviati yang biasa dipanggil Epie, warga Jalan Sudarno, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, Jawa Timur sukses berbisnis dengan membuat Boneka Vakikus.
Epie sebenarnya adalah dosen arsitektur di UPN Veteran Surabaya, Jawa Timur. Tapi alumnus Arsitek Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini nekad resign, dan banting setir jadi pengusaha dibidang pembuatan boneka.
Usaha membuat boneka dirintis ibu tiga anak ini sejak 2006. Semua berawal dari hobinya melukis dan membuat kerajinan tangan. Epie awalnya hanya membuatkan boneka berbahan dasar kain untuk anaknya saja. Boneka itu lalu ia beri nama Vakikus.
Tak disangka, boneka hasil kreasinya banyak disukai dan dipesan sanak saudaranya hingga ia pun mulai memproduksi boneka. Boneka yang dibuat murni dari idenya sendiri, sehingga setiap boneka bentuknya tidak akan sama. Apalagi Epie juga membuat boneka sesuai pesanan. Ada yang berukuran 23 cm, 35 cm dan 50 cm.
Karena jumlah pesanan semakin banyak dan Epie tak mampu mengerjakan sendiri, wanita kelahiran 30 Maret 1971 ini lalu merekrut beberapa ibu rumah tangga di dekat rumahnya dan juga merangkul anak-anak difabel dari SLB Eka Mandiri untuk membantunya. Tentu ia harus mengajarinya dulu. Epie sampai harus jadi relawan pengajar ekstrakurikuler setiap Senin.
Boneka Vakikus hasil karya ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak difabel ini nyatanya mampu mendapatkan label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan penjualannya bisa menembus pasar nasional dan luar negeri seperti Jepang, Australia, Amerika Serikat, Kanada, dan Arab Saudi.
Dalam sebulan, bisa terjual 50-100 boneka dengan harga Rp75-Rp350 ribu tergantung ukuran. Kelebihan Boneka Vakikus adalah semua aksesoris topi, baju, celana, rok, syal, tas dan sepatu bisa dilepas dan diganti.
Sehingga karakter boneka bisa disesuaikan dengan penampilan si pemesan. Kualitas Boneka Vakikus juga bagus dan bagian wajahnya berupa lukisan tangan sehingga terlihat lebih manis.
Temanya Boneka Vakikus juga beragam, ada yang anime, seri Korea, olahraga, muslimah, dan tema tradisional. Oh ya, setiap karakter boneka perempuan diberi nama Sella dan yang laki-laki bernama Jojo. Sejak 2010 hingga kini, pemasaran Sella dan Jojo lebih banyak dilakukan secara online melalui media sosial dan marketplace.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.