Kenapa Resolusi Awal Tahun Lebih Sering Berakhir Jadi Wacana?

- Sabtu, 4 Januari 2020 | 22:38 WIB
Pixabay
Pixabay

Setiap tahun berganti, salah satu kegiatan yang sering dilakukan adalah membuat daftar resolusi. Namun, seringnya resolusi ini cuma berakhir menjadi wacana belaka. Aksi untuk melakukannya cuma terjadi di awal, dan melempem kemudian.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Dilansir dari Indian Express, rupanya kata "resolusi" itu sendiri yang membuat kita enggan melakukan daftar capaian yang telah dibuat.

Psikologi di balik kata resolusi adalah kata yang kuat dan banyak menuntut, seakan berkata, "Aku harus melakukannya segera!".

Hal ini membuat kita berpikir bahwa di tahun ini tidak boleh ada kegagalan lagi. Padahal, pada akhirnya kegagalan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Hal ini membuat banyak orang kemudian kecewa dan melupakan resolusinya.

Karena itu, kamu lebih baik jangan berpikir tentang "apa yang harus dilakukan", tetapi "apa yang ingin diubah". Hindari penggunaan kata negatif dalam resolusi, seperti "jangan makan junk-food" atau "jangan tidur lebih dari jam 9 pagi".

Ketimbang itu, kamu bisa menggunakan kalimat seperti "Ayo makan makanan sehat dan biasakan bangun pagi". Kalimat yang lebih positif akan mempengaruhi pola pikir dan lebih sedikit tekanan kepadamu.

Untuk membuat resolusi, kamu bisa berpatokan pada "SMART": Specific (spesifik), Measurable (dapat diukur), Achievable (dapat diraih), Realistic (realistis), dan Time-bound (terikat waktu).

Dengan menjadikan lima topik di atas sebagai indikator, kamu bisa membuat resolusi yang menyenangkan untuk dicapai.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X