INDOZONE.ID - Turki termasuk negara empat musim yang membudidayakan buah-buahan tropis. Beberapa tahun terakhir, produksi buah-buahan tropis meningkat di Turki, karena tingginya permintaan. Rasa dan aroma yang eksotik, membuat buah-buahan tropis makin populer.
Provinsi Izmir, Hatay, Mersin dan Antalya merupakan wilayah utama penghasil buah-buahan tropis. Bahkan, distrik Gazipasa di provinsi Antalya dijuluki “kebun buah tropis Turki”. Berawal dari pisang dan alpukat, para petani di sini kemudian membudidayakan 25 jenis buah tropis lain. Di antaranya nanas, kelapa, mangga, buah naga, jambu biji, belimbing, leci, lengkeng, nangka, durian, singkong dan ubi.
Di Turki, buah-buahan tropis ditanam di lahan terbuka dan di dalam sera alias rumah kaca. Metode ini memungkinkan petani menanam dan memanen sepanjang tahun, termasuk di musim dingin sekalipun. Salah satu pohon yang ditanam di rumah kaca adalah mango alias mangga. Meski enggak setinggi varietas pohon mangga yang ada di Indonesia, buahnya tumbuh melimpah!
Produksi mangga berawal 2012 di distrik Gazipasa, provinsi Antalya. Varietas yang banyak dibudidayakan berasal dari Afrika Selatan. Warna kulitnya campuran merah-hijau atau merah-jingga. Daging buahnya berwarna kuning cerah, dengan serat halus, rasanya light enggak terlalu manis. Mangga matang seberat 300 gram, dijual sekitar TL40-50 per buah (sekitar Rp31-40 ribu). Mangga ukuran 500 gram, bisa mencapai TL200 per buah (Rp160 ribu).
Kalau semula buah-buahan tropis hanya dijual di supermarket mewah, sekarang banyak dijual di jaringan minimarket, pasar-pasar tradisional, kios buah dan marketplace. Meski melimpah, bukan berarti harganya murah.
Selain mangga, yang tengah populer di Turki adalah buah naga (ejder meyvesi/ pitaya). Budidaya buah naga dimulai 2016. Saat ini ada sekitar 98 varietas yang berasal dari Filipina, China, Thailand, Kolombia dan Ekuador. Ada yang kulitnya berwarna merah dan kuning, dengan daging buah berwarna putih dan ungu. Panen buah naga di Turki berlangsung antara Mei sampai akhir November. Harga per kilogram TL200-250 (Rp160-200 ribu).
Yang enggak kalah mahal adalah ubi, baik yang daging buahnya putih kekuningan, oranye maupun ungu. Harganya TL75-130 per kg (sekitar Rp75 ribu-103 ribu). Berbeda dengan mangga dan buah naga, ubi hanya dijual di supermarket tertentu dan toko online.
Rempah-rempah untuk masakan asia juga mulai banyak dibudidayakan dan dijual di Turki. Seperti sereh dan jahe. Untuk jahe, harganya antara TL130-180 per kilogram, tergantung ukuran (sekitar Rp103-143 ribu). Jahe banyak dijual di pasar-pasar tradisional, supermarket, minimarket dan kios sayur-buah. Harga jahe semakin "pedas" sejak pandemi covid-19.
Artikel Menarik Lainnya:
Sal Lavallo, Traveler Termuda Keliling 193 Negara Curhat Pengalamannya Jadi Mualaf
7 Fakta Siswa NTT Juara Lomba Matematika Dunia, Anak Petani yang Ingin Seperti Elon Musk
Bahagianya! Bocah NTT Juara Lomba Matematika Dunia Dapat Beasiswa hingga SMA dari Idolanya
Punya Otak Cemerlang, Nono Juara Matematika Dunia dari NTT Doyan Makan Daun Ini!
Gokil! Warung Iga Bakar Ini Enggak Pernah Tutup, Sehari Habiskan 1 Kwintal Daging!
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
