Bikin Kagum, Ada Turis Asing Ikuti Kenduri Palawija, Pake Baju Adat Sambil Bawa Sesaji

- Rabu, 26 Oktober 2022 | 10:50 WIB
Turis asing ikut kenduri palawija di Boyolali. (Z Creators/Eksani)
Turis asing ikut kenduri palawija di Boyolali. (Z Creators/Eksani)

Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah, ratusan pengunjung dan warga di Dukuh Dangean, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali, mengikuti Kenduri Palawija yang bertempat di Pasar Kuliner, Kampung Wisata Dangean, Cepogo, Minggu, 23 Oktober 2022 lalu. 

Kegiatan ini merupakan salah satu tradisi budaya leluhur dan warisan nenek moyang dari Kampung Wisata Dangean yang masih tetap dilestarikan sampai sekarang. Oleh sebab itu, masyarakat setempat menggelar tradisi Kenduri Palawija setiap tahunnya pada bulan Oktober.

-
Kenduri palawija di Boyolali. (Z Creators/Eksani)

Sebelum Kenduri Palawija dilaksanakan, ratusan pengunjung dan warga mengikuti kirab palawija dengan menempuh jarak sekitar 100 meter dari kampung setempat menuju Pasar Kuliner yang berada di ujung kampung.

Uniknya, dalam rombongan kirab palawija tersebut tidak hanya dari warga setempat saja, tetapi ada juga sejumlah warga negara asing yang ikut serta membawa tenongan yang berisi palawija. Para turis ini diantaranya dari Mesir, Sudan dan Nigeria.

Mereka merupakan mahasiswa dan mahasiswi dari Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo (STIPRAM) Yogyakarta yang sedang melakukan kerjasama budaya dengan Kampung Wisata Dangean, Cepogo, Boyolali.

Tokoh masyarakat Dukuh Dangean yang juga pencetus Kampung Wisata Dangean, Suparno (62), mengatakan, kampung ini dibentuk pada 2018 dan menghadirkan berbagai kegiatan.

“Kampung Wisata Dangean kita gagas tahun 2018. Kegiatan di tempat ini diantaranya wisata kuliner dengan jajanan tempo dulu, outbound, hingga kerjasama budaya antar daerah. Kebetulan saat ini ngatpaingan dan sekaligus memperingati hari pangan sedunia pada bulan Oktober,” kata Suparno.

Suparno juga menjelaskan tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

“Saat ini kita angkat tema Kenduri Palawija yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu oleh leluhur kita. Tujuan Kenduri Palawija ini selain ucap syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa atas panen yang melimpah, juga untuk memperkenalkan Kampung Wisata Dangean pada dunia serta untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Kebetulan hari ini ada kedatangan para tamu mancanegara, sehingga bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Kampung Wisata Dangean,” jelasnya.

-
Kenduri palawija di Boyolali. (Z Creators/Eksani)

Penari tradisional turut menampilkan Tari Topeng Ireng dari lereng merapi dalam Kenduri Palawija untuk memeriahkan acara.

“Karena jurusan kuliah aku di pariwisata dan aku ingin tahu banyak informasi budaya Indonesia, salah satunya di sini, di Dangean Boyolali,” ujar Lowa, salah satu mahasiswi STIPRAM Yogyakarta yang berasal dari Mesir.

Hal senada juga disampaikan oleh pengunjung warga Nigeria, Abdurrahman Abinehi (23),

“Saya datang ke sini untuk belajar budaya orang Indonesia. Saya mencoba makan nasi kuning, sambal dan tempe serta ayam. Rasanya enak sekali,” ungkapnya.

Selain menggelar Kenduri Palawija, Kampung Wisata Dangean juga menggelar wisata kuliner dengan menu makanan jadul setiap selapan sekali atau setiap 35 hari sekali pada hari minggu.

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X