Anak adalah rejeki pemberian Tuhan. Manusia enggak pernah tahu kapan dan di mana akan diberi rejeki keturunan. Namun bagaimana jika memiliki anak saat tengah merantau ke negara lain, khususnya Amerika Serikat.
Tim Z Creator, Susi Fatimah yang kini sedang menetap sementara di Virginia, Amerika Serikat menceritakan pengalamannya mengurus paspor anaknya yang lahir di Amerika.
Pasca melahirkan, Susi dan suaminya, Shulhan Rumaru langsung mengurus akte kelahiran anak dengan dibantu oleh petugas rumah sakit. Kemudian keduanya juga mengurus social security number (SSN) untuk anak mereka ke Social Security Administration via telepon. Tak lama setelah proses pengurusan, kedua berkas tersebut jadi dan dikirim ke alamat rumah.
Usai memiliki dua berkas tersebut, Susi kemudian mengajukan paspor Amerika untuk anaknya. Untuk membuat paspor Amerika yang pertama dilakukan adalah masuk ke website resmi kantor pos Amerika yaitu United States Postal Service (USPS) di usps.com. Lalu mengisi form DS-11 dan menyiapkan sejumlah dokumen yang diminta seperti akte lahir anak, SSN, buku nikah dan kartu identitas orangtua.
Usai seluruh data lengkap, langkah berikutnya yaitu memilih waktu dan lokasi kantor pos untuk pembuatan paspor dan foto fisik. Kita bisa memilih kantor pos terdekat dengan rumah ataupun beda wilayah. Susi memilih kantor USPS di Washington Square, Washington DC.
Setelah menentukan tanggal, kita harus datang tepat waktu di kantor USPS yang dituju dan bersiap untuk difoto. Usai melakukan sesi foto, petugas akan meminta dokumen asli seperti akte lahir anak, kartu identitas dan buku nikah orangtua. Dokumen tersebut nantinya discan oleh petugas sebagai persyaratan wajib dalam membuat paspor.
"Untuk akte lahir anak yang asli diambil sementara oleh kantor USPS. Nanti akan dikembalikan lagi setelah paspor jadi," kata Susi.
Sementara itu, untuk biaya pembuatan paspor anak dibawah 16 tahun dikenakan $100 (Rp1.579.000), untuk dewasa di atas 16 tahun biayanya $135 (Rp2.131.650), dan paspor kartu dikenakan biaya $15 (Rp236.850). Kita bisa memilih paspor dalam bentuk buku, dalam bentuk kartu atau keduanya.
Kemudian ada tambahan biaya lainnya yaitu $35 (Rp552.650) per aplikasi pengajuan. Biaya lainnya yaitu biaya foto sebesar $15 jika foto dilakukan langsung di kantor USPS atau kita bisa memilih foto di tempat lain. Pembayaran bisa melakukan money order atau kartu debit di kantor USPS langsung.
"Saya kemarin totalnya $167 (Rp2.636.930) sudah semuanya paspor buku, paspor kartu, biaya foto dan biaya lainnya," ujar Susi.
Setelah melakukan pembayaran, kita tinggal menunggu paspor dikirimkan ke alamat rumah dengan rentang waktu 7-10 minggu. Kita bisa mengecek sejauh mana proses pembuatan paspor kita melalui website travel.state.gov. Dengan memasukan nama terakhir pembuat paspor dan tiga digit angka terakhir SSN, kita bisa mengetahui paspor sudah diproses sejauh mana.
"Kemarin kami prosesnya menunggu 6 minggu baru paspor dikirim ke alamat rumah," tuturnya.
Selain mengurus paspor Amerika, Susi juga membuatkan anaknya paspor Indonesia. Hal ini karena sang anak berstatus sebagai anak berkewarganegaraan ganda. Susi pun mengurus paspor anaknya di KBRI Washington DC. Setelah tiga minggu, paspor Indonesia milik anaknya jadi dengan biaya $24 (Rp378.960).
Artikel Menarik Lainnya:
