Pemprov DKI Jakarta kini telah mengeluarkan kebijakan larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai demi mengurangi sampah plastik, juga agar masyarakat beralih memakai kantong belanja ramah lingkungan.
Di sisi lain, Tiza Mafira yang berasal dari Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik memberikan tip untuk memanfaatkan kantong plastik yang ada di rumah sebagai bahan untuk memberikan dampak baik bagi lingkungan.
"Pakai ulang sebanyak mungkin, tapi jangan untuk kantong sampah karena itu hanya dipakai dua kali, saat membeli, lalu ketika membuang barang," kata Tiza dalam webinar “Zero Waste! Cara Asyik Kelola Sampah di Rumah pada Masa Pandemi”, dilansir dari Antara, Sabtu (31/10/2020).
Tiza menyebutkan bahwa plastik sulit terurai, dan sifatnya awet sehingga bisa terus digunakan. Ia menerangkan bahwa plastik bisa memiliki fungsi maksimal dan membawanya untuk berbelanja ke warung terdekat, atau memanfaatkannya sebagai pembungkus barang.
"Untuk menampung sampah (dengan plastik) itu tidak tepat, jadi tidak usah pakai kemasan," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa plastik biasanya ia digunakan sebagai praktik pengelolaan sampah di rumahnya. Untuk pemula, cobalah membagi sampah menjadi dua bagian, sampah basah (organik) dan sampah kering seperti plastik, kaleng, hingga kaca.
"Sampah basah dan sampah kering itu tidak jodoh, jangan sampai mereka tercampur, kalau sempat tercampur sebentar saja sudah saling mencemari satu sama lain," tambah Tiza.
Tiza sendiri memilah sampah kering menjadi tiga macam, yakni sampah plastik, sampah kaleng dan kaca, serta kardus dan kertas yang tidak kotor. Setiap dua pekan sekali, sampah anorganik yang sudah bersih itu dibawa ke bank sampah untuk diolah kembali.