Ibu Hamil Wajib Kenali Perbedaan Kontraksi Palsu dan Jelang Melahirkan

- Sabtu, 6 Juni 2020 | 15:16 WIB
Ilustrasi ibu hamil (METRO.CO.UK)
Ilustrasi ibu hamil (METRO.CO.UK)

Kontraksi umum terjadi pada ibu hamil ketika waktunya melahirkan sudah tiba. Biasanya saat kontraksi terjadi perut terasa kencang dan menimbulkan rasa nyeri hingga ke pinggang. Akan tetapi, ibu hamil bisa saja mengalami kontraksi palsu atau Braxton hicks.

Kontraksi palsu terjadi karena adanya regangan atau pembesaran pada rahim. Menurut spesialis kebidanan dan kandungan, dr Muhammad Fadli SpOG, kontraksi palsu bisa lebih sering terjadi pada ibu hamil dengan janin kembar.

Penting bagi ibu hamil untuk bisa membedakan antara kontraksi palsu dengan kontraksi yang merupakan tanda untuk melahirkan.

Pada kontraksi asli atau yang menandakan waktu melahirkan sudah tiba, kontraksi terjadi dalam interval waktu yang konsisten. Makin lama jarak dari satu kontraksi ke kontraksi lainnya semakin dekat.

-
Ilustrasi ibu hamil (Women Health Magz)

Selain itu, rasa nyeri pada kontraksi palsu terasa di bagian depan dan belakang perut serta tidak akan berubah walaupun berpindah atau berganti posisi.

Sedangkan kontraksi palsu biasanya muncul secara acak dan ibu hamil masih bisa tidur walaupun mengalami kontraksi. Selain itu kontraksi palsu sebagian besar rasa nyerinya terjadi di bagian depan rahim. Rasa nyeri kontraksi palsu juga bisa hilang ketika ibu hamil minum air hangat atau berubah posisi.

“Saat terjadi kontraksi yang harus diketahui ini kontraksi palsu atau mau persalinan. Kontraksi palsu biasanya minum air hangat, istirahat, berubah posisi itu hilang. Kalau fase persalinan mulesnya sering, intens, disertai flek, keputihan, air ketuban,” ujar dr Fadli dalam suatu webinar.

Selain itu, kontraksi palsu sering terjadi kalau ibu hamil mengalami dehidrasi. Maka cara yang bisa dilakukan adalah minum banyak air sehingga tubuh terhidrasi dengan baik. Di sisi lain, dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah itu menambahkan ibu hamil harus memerhatikan waktu terjadinya kontraksi. Normalnya kontraksi terjadi di atas usia kehamilan 38 minggu ketika janin sudah cukup bulan untuk dilahirkan.

“Kalau belum waktunya, di bawah 38 minggu, kontraksi disebabkan oleh kurang minum atau infeksi, bisa infeksi gigi berlubang, infeksi saluran kemih, atau keputihan yang terinfeksi bakteri. Jadi pastikan hidrasi cukup dan ketahui kapan masuk cukup bulan, 38 minggu ke atas. Kalau kontraksi pas sudah 38 minggu itu bisa jadi tanda persalinan,” pungkas dr Fadli.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X