Jaran Ebeg merupakan kesenian mirip kuda Lumping yang ada di desa Jejeg, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Jaran Ebeg juga dikenal sebagai Janturan Ebeg oleh penduduk setempat.
Istilah janturan sendiri memiliki arti seseorang yang telah dirasuki roh atau makhluk halus yang kemudian orang tersebut akan menjadi Ebeg. Biasanya ada empat hingga lima orang yang menjadi Jaran Ebeg.
Tradisi ini seringkali dijumpai pada acara hajatan khususnya khitanan. Umumnya, si pemilik hajat menyewa Jaran Ebeg sebagai hiburan untuk merayakan anak yang telah disunat. Anak yang disunat ini diarak keliling desa dengan diiringi Jaran Ebeg.
Baca juga: Ziarah Makam Setiap Jumat Manis, Tradisi Sakral Sejak Zaman Nenek Moyang: Maknanya Apa?
Dirasuki Roh Halus
Sebelum diarak, orang yang bakal jadi Jaran Ebeg terlebih dahulu dijantur (dirasuki roh halus) oleh pawang Ebeg. Pawang ini dibantu oleh Awul untuk mengendalikan Ebeg agar tidak terlalu brutal menyerang orang.
Penampilan Awul pada jaran Ebeg berupa orang biasa yang menggunakan kostum menyerupai iblis sehingga terlihat menyeramkan. Sedangkan penampilan Jaran Ebeg menggunakan papan dari bambu yang dibentuk menyerupai kuda.
Fungsi dari alat ini adalah untuk memukul orang yang menjadi sasaran target si Jaran Ebeg. Sedangkan untuk pakaiannya, Jaran Ebeg menggunakan baju dan celana warna hitam ditambah dengan aksen ikat kepala yang khas.
Setelah dijantur, Jaran Ebeg akan diarak keliling desa. Uniknya, puluhan anak muda setempat akan meledek Jaran Ebeg untuk memancing emosinya sehingga Ebeg akan mengejar mereka.
Baju Merah Jadi Sasaran
Konon, jika ada orang yang memakai baju berwarna merah akan dikejar Ebeg sebab warna merah mirip dengan bunga mawar yang menjadi makanan khas Jaran Ebeg.
Setelah acara selesai, Jaran Ebeg dan Janturan Monyet ini akan disembuhkan oleh sang pawang menjadi manusia normal seperti sediakala.
Baca juga: Perempuan Hamil di Madura Lakukan Tradisi Unik saat Muncul Gerhana Bulan, Apa Itu?
Kesenian Jaran Ebeg yang ada di Desa Jejeg ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan masih dilestarikan hingga saat ini. Nggak heran jika setiap ada Jaran Ebeg warga setempat selalu antusias berbondong-bondong menyaksikan Jaran Ebeg sebagai hiburan.
Artikel Menarik Lainnya:
- Makin Aneh! Harry Styles Lakukan Tradisi Menjijikan dengan Minum dari Sepatu saat Konser
- Tradisi Unik Pasangan Pengantin Malam Pertama di Atas Ranjang, Keluarga Malah Nobar
- Natal dan Tahun Baru: Tradisi Mandi Sauna Sebagai Perayaan Natal di Finlandia
- Sal Lavallo, Traveler Termuda Keliling 193 Negara Curhat Pengalamannya Jadi Mualaf
- 7 Fakta Siswa NTT Juara Lomba Matematika Dunia, Anak Petani yang Ingin Seperti Elon Musk
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.